Balitbangtan BPTP Sultra Lakukan Antisipasi Krisis Pangan di Era Pandemi Covid-19

Sultra Raya1,031 views

Foto: Istimewa.

Kendari – Dalam upaya mengantisipasi krisis pangan di daerah, tim Liaison Officer (LO) Kostratani Balitbangtan BPTP Sultra melakukan koordinasi dibeberapa kabupaten sentra tanaman pangan di Sultra.

Salah satu kabupaten yang dikunjungi adalah Bombana, melalu Dinas Pertanian dengan melakukan pertemuan terkait ketersediaan pangan pada saat pandemi Covid-19.

Pertemuan tersebut diwakili oleh Kepala Seksi KSPP, Peneliti, dan Penyuluh Balitbangtan BPTP Sultra yang diterima oleh Sekretaris Dinas Pertanian Ir Muh. Siarah MSi, Kabid. Tanaman Pangan, Kabid. Penyuluhan dan Kostratani Kabupaten Bombana.

Muh. Siarah menyampaikan, pemerintah daerah Kabupaten Bombana telah melakukan upaya antisipasi krisis pangan, diantaranya sejak Februari dan Maret 2020 telah membentuk tim pemulihan ekonomi yang bertugas mengidentifikasi ketersediaan pangan berdasarkan data Susenas.

“Program bantuan Rp2 miliar untuk pemberdayaan petani/peternak dan fokus pada komoditas tanaman pangan (jagung), hortikultura (cabai, bawang), dan peternakan (ayam),” kata Muh. Siarah, Rabu (10/6/2020).

“Langkah lainnya yakni membeli hasil panen petani dan melakukan penyaluran bantuan beras bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19,” katanya.

Selanjutnya, terkait kondisi pangan di Kabupaten Bombana Juni 2020 dalam kategori aman. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, waktu panen padi sawah yang bersamaan (Mei, Juni, dan Juli), tersebar pada 11 kecamatan dengan total luas lahan 6.666 ha.

“Dari 6.666 ha tersebut, yang akan dipanen yaitu ± 5.500 ha (83%) dan gagal panen yaitu ± 1.166 ha (17%) karena kondisi cuaca ekstrim,” katanya.

“Terdapat program percepatan tanam, terjadi perubahan jadwal tanam padi sawah untuk tahun 2020, dan target tanam padi sawah per Juni 2020 yaitu 7.071 ha,” ujarnya.

Selain itu, tim LO Kostratani Balitbangtan BPTP Sultra juga melakukan koordinasi dengan Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bulog Kabupaten Bombaba.

Hasil koordinasi ke Bulog, melalui kepala KCP Bulog Bombaba, Muta’in, mengatakan bahwa, stok beras di Bombana dalam posisi sangat aman untuk Juni–Desember 2020 serta Januari–Februari 2021.

“Stok beras dalam gudang penyimpanan termasuk jenis beras medium. Terdapat empat gudang penyimpanan cadangan beras di Bombana yang tersebar pada 3 lokasi, Lantari jaya (kapasitas= 1.500 ton), Poleang Utara (kapasitas= 1.500 ton), dan Kabaena (kapasitas= 1.000 ton) serta satu lokasi di Konawe Selatan, yakni di Lalobao (kapasitas = 2000 ton),” tutur Edi Tando.

“Total cadangan beras pada keempat gudang penyimpanan tersebut yaitu 6.000 ton,” katanya.

“Tahun 2020 KCP Bulog Kabupaten Bombana telah melakukan pengiriman beras sebesar 500 ton pada beberapa daerah defisit beras, seperti Kabupaten Buton (250 ton) dan Kabupaten Muna (250 ton),” ujarnya.

Kepala Seksi KSPP Muhammad Adlan Larisu menyampaikan, kegiatan koordinasi yang dilakukan bertujuan untuk mengawal ketersedian pangan, program strategis serta komoditas utama.

“Selain itu juga memastikan adanya aktivitas pertanian, baik tanam maupun panen yang tetap berjalan serta memastikan ketersediaan pangan dan harga yang tetap terpenuhi dan terjangkau oleh masyarakat,” kata Muhammad Adlan.

Sementara itu, Kepala Balitbangtan BPTP Sultra Muhammad Sidiq mengatakan, Kementerian Pertanian melalui Balitbangtan BPTP Sultra akan terus memantau pergerakan harga dan stok pangan di Sultra, sehingga masyarakat dan petani tidak perlu resah.

Pihaknya memastikan akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait guna mengamankan produksi pangan dan kesehatan para petani serta petugas lapangan. Hal ini agar kegiatan budidaya di Sultra tetap terus dilakukan sehingga produksi pangan di tengah pandemi Covid-19 tetap maksimal.

“Dalam mengawal ketersediaan pangan, program sterategis serta komoditas utama lainnya, melalui LO telah melakukan pemantauan, komunikasi serta koordinasi dengan semua pihak terutama instansi terkait, penyuluh serta kelompok tani,” ujarnya.

bni/bni

Komentar