Bela Muslim Rohingya, Malaysia Pulangkan Timnas dari Myanmar

Sport236 views

PORTALSULTRA.COM– Kekerasan yang kini menimpa umat muslim Rohingya yang berada di Negara Myanmar memantik protes dan keperihatinan dari berbagai Negara. Salah satu protes tersebut datang dari Negara Malaysia. Sebagai bentuk protes keras, masyarakat negeri jiran itu, meminta tim nasional sepakabola Malaysia diminta tak melanjutkan kiprahnya di AFF Suzuki Cup 2016.

 

Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia Khairy Jamaluddin, pihaknya sudah membicarakan hal tersebut saat rapat kabinet yang telah digelar pekan lalu. Khairy pun menuturkan bakal membujuk para pemain Malaysia untuk mundur dari ajang sepakbola termegah di kawasan Asia Tenggara ini. Saat ini skuat Harimau Malaysia memang sedang berada di Myanmar karena negara tersebut merupakan tuan rumah AFF Cup Grup B. Tim racikan Ong Kim Swee itu satu grup dengan Vietnam, Kamboja serta Myanmar.

Tentunya pernyataan yang dilontrakan Khairy amat mengejutkan. Sebab, Malaysia masih mempunyai kesempatan untuk melaju ke semi-final, karena sekarang mereka menduduki posisi kedua di klasemen sementara dengan raihan tiga poin dari dua kali bertanding.

“Saya mengangkat masalah ini dalam rapat kerja pekan lalu. Kami akan melakukan rapat lagi minggu ini dan segera mengambil keputusan,” kata Khairy dikutip dari The Malay Mail Online.

Hal senada juga diucapkan ulama Perlis, Datuk Dr Mohd Asri Zainul Abidin. Ia meminta pemerintah Malaysia untuk mendorong timnas Malaysia pulang ke kampung halaman dan tak lagi berada di Myanmar.

“Apa arti olahraga tanpa kemanusiaan? Lebih dari itu, itu adalah kekejaman yang ekstrim terhadap salah satu kelompok etnis manusia dan mereka adalah muslim. Kami benar-benar berharap pemerintah mengkaji hal ini,” ucapnya.

Myanmar memang saat ini sedang menjadi sorotan dunia, karena adanya berbagai aksi kekerasan militer terhadap etnis Rohingya di negara bagian Rakhine, yang telah berlangsung sejak awal Oktober. Puluhan korban meninggal dunia sudah berjatuhan dan ribuan orang lainnya terpaksa melarikan diri dari negara tersebut agar tetap hidup. [goal]

Kekerasan yang kini menimpa umat muslim Rohingya yang berada di Negara Myanmar memantik protes dan keperihatinan dari berbagai Negara. Salah satu protes tersebut datang dari Negara Malaysia. Sebagai bentuk protes keras, masyarakat negeri jiran itu, meminta tim nasional sepakabola Malaysia diminta tak melanjutkan kiprahnya di AFF Suzuki Cup 2016.

 
Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia Khairy Jamaluddin, pihaknya sudah membicarakan hal tersebut saat rapat kabinet yang telah digelar pekan lalu. Khairy pun menuturkan bakal membujuk para pemain Malaysia untuk mundur dari ajang sepakbola termegah di kawasan Asia Tenggara ini. Saat ini skuat Harimau Malaysia memang sedang berada di Myanmar karena negara tersebut merupakan tuan rumah AFF Cup Grup B. Tim racikan Ong Kim Swee itu satu grup dengan Vietnam, Kamboja serta Myanmar.

Tentunya pernyataan yang dilontrakan Khairy amat mengejutkan. Sebab, Malaysia masih mempunyai kesempatan untuk melaju ke semi-final, karena sekarang mereka menduduki posisi kedua di klasemen sementara dengan raihan tiga poin dari dua kali bertanding.

“Saya mengangkat masalah ini dalam rapat kerja pekan lalu. Kami akan melakukan rapat lagi minggu ini dan segera mengambil keputusan,” kata Khairy dikutip dari The Malay Mail Online.

Hal senada juga diucapkan ulama Perlis, Datuk Dr Mohd Asri Zainul Abidin. Ia meminta pemerintah Malaysia untuk mendorong timnas Malaysia pulang ke kampung halaman dan tak lagi berada di Myanmar.

“Apa arti olahraga tanpa kemanusiaan? Lebih dari itu, itu adalah kekejaman yang ekstrim terhadap salah satu kelompok etnis manusia dan mereka adalah muslim. Kami benar-benar berharap pemerintah mengkaji hal ini,” ucapnya.

Myanmar memang saat ini sedang menjadi sorotan dunia, karena adanya berbagai aksi kekerasan militer terhadap etnis Rohingya di negara bagian Rakhine, yang telah berlangsung sejak awal Oktober. Puluhan korban meninggal dunia sudah berjatuhan dan ribuan orang lainnya terpaksa melarikan diri dari negara tersebut agar tetap hidup. [goal]

Komentar