KENDARI, PORTALSULTRA.COM – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara menggandeng mitra kerja dan pemangku kepentingan dalam memperkuat program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara Ali Ismail dalam sambutannya mengatakan, BKKBN tidak dapat melaksanakan program KKBPK sendiri. Keberhasilan KKBPK tidak hanya ditentukan oleh BKKBN saja. Karena itu BKKBN membutuhkan dukungan komitmen, kepedulian tinggi, partisipasi dan kerja sama dari para mitra kerja diselirih tingkatan wilayah di Sulawesi Tenggara.
“Pemerataan pengelolaan dan pelaksanaan program KKBPK terutama di daerah terutama daerah yang memiliki capaian rendah, termasuk daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan dan kampung KB, diperlukan dukungan komitmen dari mitra kerja,” ungkapnya dihadapan para mitra, Kamis (29/3/2017).
Lanjut dia, mitra kerja BKKBN antara lain organisasi profesi, organisasi pendidikan, organisasi kepemudaan, organisasi perempuan, swasta, para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat. Dukungan komitmen yang bersinergi dan terpadu dari mitra kerja ini diperlukan secara operasional mulai dari tingkat provinsi hingga ke lini lapangan.
Mantan Kepala Perwakilan BKKBN Maluku Utara ini juga mengajak peserta Rakornis agar tidak melupakan sejarah program KB. Menurutnya, kemitraan antara BKKBN, dan mitra kerja para pemangku kepentingan telah memberikan kontribusi yang besar dalam keberhasilan program KB.
“Angka kelahiran dari 5,6 per wanita pada tahun 1970-an menjadi 2,6 anak per wanita pada awal tahun 2000-an tidak lepas dari peran kemitraan,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Rakornis kemitraan merupakan tindak lanjut dari Rakornis kemitraan program KKBPK tingkat nasional. Secara khusus, Rakornis kemitraan diselenggarakan untuk peningkatan peran mitra kerja dalam operasionalisasi program KKBPK.
“Pasca kegiatan ini kita menyusun rencana tindak lanjutnya melalui kegiatan momentum, baksos TNI – KB – Kesehatan, bhakti IBI, kesatuan gerak PKK – KB – Kesehatan dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Perlu diketahui, Provinsi Sulawesi Tenggara mendapat (PPM) perkiraan menjadi peserta KB baru sebanyak 65.242 orang, dan sampai pada Februari 2017 baru mencapai 7.627 orang.
Penulis: Ajmain Yusdin
Komentar