KENDARI, PORTALSULTRA.COM – Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS RI) melalui Deputi Statistik Distribusi dan Jasa menyebutkan jumlah usaha di wilayah Indonesia bagian timur semakin meningkat. Dari kenaikan tersebut, sehingga mampu mengalahkan Provinsi yang berada di Indonesia bagian barat.
Deputi Statistik Distribusi dan Jasa BPS RI, Sasmito Hadiwibowo saat kunjungannya di Kendari mengatakan, untuk di pulau jawa jumlah perusahaan hanya naik 11 persen selama 10 tahun, tapi di Papua dan Maluku naik sekitar 50 persen.
Sedangkan, di Sulawesi kenaikannya rata-rata sekitar 30 persen dari tahun 2006 – 2016. Ini artinya, semakin bertambahnya enterpreneur (pengusaha). Pertumbuhan pelaku usaha di daerah Indonesia timur jauh lebih cepat dibandingkan daerah di Indonesia bagian barat.
“Indonesia bagian barat kenaikannya melambat karena kemungkinan sudah banyak yang jenuh khususnya di Jawa sehingga yang paling berkembang di bagian Indonesia timur,” katanya.
Untuk di Sultra sendiri, kemungkinan didominasi Usaha Menegah Kecil (UMK) sementara Usaha Menegah Besar (UMB) jumlah usahanya diperkirakan tidak sampai 1 persen dari jumlah usaha yang berada di Asia Tenggara, walaupun memiliki omset yang besar.
“Omsetnya boleh besar tetapi usaha menegah kecil sangat banyak dibandingkan usaha menegah besar, ini adalah gambaran bahwa jumlah enterpreneur di Sultra berkembang pesat,” ucapnya.
Data ini, bagi pemerintah akan digunakan untuk perencanaan bagaimana mempersiapkan dalam menghadapi tantangan global. Saat ini saja, kata dia, di Sultra sudah masuk perusahaan asing dan sudah beroperasi.
“Ini juga akan menjadi acuan pemerintah dalam menghadapi persaingan dengan memperlihatkan kualitas tenaga kerja,” pungkasnya.
Penulis : Ajmain Yusdin
Komentar