BPTP Sultra Lakukan Kajian Percepatan Tanam dengan Teknologi Hemat Air di Sawah Tadah Hujan

Sultra Raya1,371 views

Foto: Istimewa.

Kendari – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) BPTP Sulawesi Tenggara menjalin kerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Sulawesi Tenggara dalam rangka mengoptimalkan diseminasi dan inovasi teknologi yang dihasilkan oleh Balitbangtan Kementan.

Kepala Balitbangtan BPTP Sultra Muhammad Sidiq STP MM menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Balitbangda Sultra yang telah menjalin kerja sama dan bersinergi untuk peningkatan nilai tambah kepada stakeholder pengguna teknologi khususnya pada komoditas tanaman pangan yaitu padi.

“Kegiatan kerja sama pengembangan tanaman pangan di Sultra dilaksanakan dibeberapa lokasi sentra tanaman padi di Sultra, diantaranya di Kecamatan Rarowatu Utara Kabupaten Bombana dan Kecamatan Baito Kabupaten Konawe Selatan, yang merupakan daerah sentra tanaman padi sawah tadah hujan,” kata Muhammad Sidiq, Senin (8/6/2020).

Sementara itu, menurut Didik Raharjo SP selaku peneliti dan tim pelaksana kegiatan mengatakan, hasil inovasi teknologi pertanian Balitbangtan Kementerian Pertanian yang dikaji diharapkan bisa segera diimplementasikan oleh petani di lapangan.

“Kami bermitra bersama Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Sultra dalam melaksanakan kegiatan penelitian pada lahan sawah tadah hujan, teknologi yang dilaksanakan yaitu pengolahan tanah minimum, teknologi hemat air dan introduksi varietas padi toleran kekeringan,” ujarnya.

“Kami harapkan hasil penelitian ini bisa memberikan sumbangsih dalam pengambilan kebijakan penyelenggaraan pemerintah daerah walaupun di masa pandemi ini,” ujar Didik Raharjo.

”Harapannya melalui kerja sama ini, dihasilkan teknik budidaya tanaman padi sawah tadah hujan, waktu tanam yang tepat, penggunaan air yang tepat, dan diperolehnya varietas padi sawah tadah hujan yang toleran kekeringan seperti Varietas Unggul Baru (VUB) yaitu Inpari 30, Inpari 42, dan Inpari 43 di Sulawesi Tenggara,” tuturnya.

bni/bni

Komentar