PORTALSULTRA.COM — SERANGAN pemerintah Bashar Assad terhadap penduduk Aleppo, Suriah terus berlanjut. Tak bisa dibayangkan bagaimana penderitaan saudara-saudara kita di sana.
Seperti penderitaan saudara-saudara kita di Palestina, penderitaan dan hantaman batin juga menimpa saudara-saudara kita di Aleppo.
Seperti dilansir dari beberapa akun media sosial dan sejumlah video yang tersebar viral, mereka menulis serta mengunggah video untuk membuat pesan yang mungkin hal itu menjadi pesan terakhir mereka kepada orang-orang yang ada di dunia.
Dalam pesan mereka, mereka mengabarkan bahwa penderitaan yang dialami mereka hingga saat ini masih berlangsung. Mereka sudah meminta bantuan kepada kita. Mereka sudah berteriak meminta tolong kepada kita. Namun, ada sebagian mereka mulai putus asa. Meski mereka berteriak minta tolong, namun sampai saat ini penderitaan mereka di Aleppo masih berlanjut.
Saat ini gempuran tentara pemerintah Suriah ditingkatkan, teriakan minta tolong dari orang-orang yang terjebak di sana terasa semakin putus asa.
Berikut jeritan saudara-saudara kita di Aleppo yang tersebar di media sosial, bahkan ada di antara mereka yang menganggap hal tersebut sebagai pesan terakhir:
Seorang aktivis bernama Lina menggunggah video di Twitterdan memohon:
“Manusia di seluruh dunia, jangan tidur! Anda bisa melakukan sesuatu, protes sekarang! Hentikan genosida”.
Tak hanya Lina, teman-teman yang lainnya juga mengunggah pesan bernada pilu selagi bom berjatuhan di sekeliling mereka.
Seorang pria mengatakan ini adalah video terakhir yang dia unggah:
“Kami lelah berbicara, kami letih berorasi. Tidak ada yang mendengar, tidak ada yang merespons. Kini datang bom., Di sini video berakhir.” Lalu sebuah bom meledak di dekat wilayahnya, sesaat sebelum video selesai.
Dan pada Selasa pagi, Monther Etaky menulis:
“Saya masih di sini, menghadapi genosida bersama sahabat-sahabat saya tanpa ada komentar apapun dari dunia. Dan kematian terus mengancam. Saya harap saya bisa menyiarkan kematian kami untuk Anda,” katanya dengan pahit.
Bana Alabed, anak perempuan berusia tujuh tahun yang sejak lama berkicau di Twitter melalui akun ibunya, menulis pesan pilu Selasa pagi.
Sumber : Islampos
Komentar