Oleh: Mardin Ali Hilman (Pengamat Politik dan Perubahan Sosial)
Menghapus lembaran pilu dua kelurahan di Kecamatan Kendari, tepatnya Kelurahan Gunung Jati dan Jati Mekar, ada latar belakang yang sangat miris sebab dari konflik sosial yang terjadi beberapa tahun yang lalu.
Melihat lebih jauh tentang dua kelurahan ini, yang mayoritas adalah suku Muna asli serta rata-rata adalah pekerja keras. Sebagian diantaranya adalah Pegawai Negeri Sipil, ada juga yang karyawan toko dan hotel, pedagang kaki lima, sopir angkot, buruh pelabuhan, dan beberapa profesi lainnya.
Kelurahan jati mekar dan gunung jati adalah dua kelurahan yang berada di Kecamatan Kendari Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Awalnya dua kelurahan ini hanya satu kelurahan saja yaitu kelurahan gunung jati. Kelurahan ini juga mayoritas penduduknya adalah bersuku muna dari Kepulauan Muna, kota Raha, Sulawesi Tenggara.
Pada tahun 2004 kelurahan gunung jati mekar menjadi dua kelurahan yaitu kelurahan Jati Mekar dengan jumlah penduduk 3.376 jiwa sebanyak 12 RT dan 6 RW serta setiap 1 RW terdiri dari dua RT. Dari jumlah 3.376 jiwa ini terdiri dari laki-laki, perempuan, dan anak-anak dan mayoritas suku muna sekalipun ada suku yang lainnya dapat dihitung jari. Sedangkan Kelurahan Gunung Jati dengan jumlah penduduk 4.789 jiwa menurut data lama yang saya dapatakan terdiri dari 14 RT 16 RW yang tiap-tiap RW terbagi menjadi 2 sampai 3 RT.
Melihat begitu banyaknya penduduk masing-masing kelurahan dan mengamati kondisi sosial yang ada, maka pemerintah memiliki tanggung jawab yang besar untuk memelihara potensi kelurahan Gunung Jati dan Jati Mekar. Dua kelurahan ini kerap kali dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang kurang ataupun tidak bertanggung jawab dalam hal politik. Namun kita tidak akan bahas politik melainkan melirik potensi menarik dari dua kelurahan ini yaitu potensi jumlah anak-anak yang begitu banyak dengan segala macam tingkat usia dan pendidikan.
Waauuu it’s amazing! Menurut saya pribadi, banyaknya jumlah anak yang merupakan generasi muda penerus dua kelurahan ini seharusnya dilirik sebagai suatu kekuatan besar bakal majunya Kota Kendari. Bagaimana tidak, dua kelurahan ini jika di survei sangat banyak generasi cerdas dalam bidang apapun. Sudut pandang ini saya mulai dari banyaknya anak-anak yang ternyata adalah juara kelas dan juara berbagai macam kegiatan lomba sekolah baik bidang pendidikan umum maupun keagamaan.
Jadi pertanyaan mendasar saya pada pemerintah dua kelurahan ini, apakah mampu melihat ini dalam aspek yang lebih luas lagi atau hanya dalam satu aspek saja (aspek politik), saran saya pemerintah kelurahan secara khusus juga kecamatan mampu membaca ini. Jika dibiarkan begitu saja maka ibarat menanam pohon, buah, sayur atau apapun itu namun yang petik dan yang mengambil manfaatnya adalah orang lain.
Maka, buat yang sempat membaca tulisan ini ayoo melangkah bersama untuk Gunung Jati dan Jati Mekar. Generasi jangan diabaikan, perkuat mereka jangan dilemahkan.
Komentar