Hadapi Mantan Kadis, Ternyata Nur Alam Pernah Gunakan Jurus Kodok

Sultra Raya289 views

KENDARI,PORTALSULTRA.COM – Dalam beberapa bulan terakhir ini, setiap pernyataan Gubernur Sultra Nur Alam selalu menarik untuk diikuti.

Apalagi pada setiap kesempatan Nur Alam juga sering mengajak seluruh jajaran ASN Pemprov. Sultra untuk sedikit bernostalgia dari keberjalanan kepemimpinannya selama kurang lebih sembilan tahun ini.

Terbaru, dalam sambutannya di depan para hadirin, tamu undangan dan pengurus Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Sultra yang baru saja ia lantik, Nur Alam mengaku pernah menggunakan jurus khusus untuk menghadapi seorang mantan Kadis PU, jurus itu ia beri nama “Jurus Kodok.”

Apa sebenarnya Jurus Kodok ala Nur Alam ini?

Jurus kodok ala Nur Alam sebenarnya ini hanya sebuah trik yang pernah ia gunakan kala masih menjadi seorang kontraktor kepada seorang Kadis PU saat itu yang bernama Surahyo.

“Ilmu kodok dulu saya misalnya begini, kita ingat namanya Surahyo pejabat PU yang paling, paling apa namanya, paling strength lah kira-kira begitu. Surahyo ini posisinya kepala dinas di PU saat itu,” tuturnya.

Surahyo kata Nur Alam adalah salah seorang yang sangat galak dan ambisius khususnya kepada para kontraktor yang ingin mendapatkan proyek di Dinas PU.

Berkat “Jurus Kodok” miliknya, Nur Alam berhasil memenangkan tender di dinas PU yang saat itu dipimpin oleh Surahyo. Meski saat itu Nur Alam telah menyelesaikan seluruh tahapan proyek konstruksi, Surahyo tetap enggan membayar seluruh perjanjian yang tertulis dalam kontrak dan memilih pergi ke Makassar.

Bukan tanpa sebab Surahyo berlaku seperti itu, hal ini dikarenakan ulah Nur Alam kala itu yang telah mempermainkan kepercayaan dari Surahyo untuk mengizinkan pengerjaan proyek di Dinas PU.

Melihat situasi genting ini, Nur Alam kembali mengeluarkan jurus kodoknya dengan mencari titik kelemahan Surahyo, dan ternyata benar saja, Surahyo mempunyai seorang kekasih bernama Umi Tonra yang juga merupakan pegawai BPD.

Lewat kekasih Surahyo itulah Nur Alam mampu memaksa Surahyo untuk membayar seluruh perjanjian dalam kontrak.

“Papi kita bantu pi ini,” lirih Nur Alam menirukan gaya bahasa Umi Tonra saat menelpon Surahyo guna membujuk agar mau membayar perjanjian kontrak dengan Nur Alam.

Kelakar Nur Alam di depan bawahannya ini bukanlah tanpa alasan, sebab menurutnya jangan sampai nanti meski ia sudah lama pensiun tetapi ia lebih terampil dalam hal urusan mendapatkan sebuah proyek ketimbang mereka yang belum pensiun.

“Maksud saya sharing ini, karena saya mau pensiun. Sebentar lagi kan saya kembali sama-sama saudara, jangan sampai saya lebih jago daripada kalian dalam urusan mencari proyek, padahal saya sudah lama pensiun,” tambahnya.

Nur Alam menambahkan bahwa meski jalan yang ia lalui penuh dengan lika liku, penuh dengan macam-macam trik, tetapi yang namanya komitmen ia selalu jaga dengan sebaik mungkin.

Sehingga kata Nur Alam, orang-orang yang pernah ia ceritakan dalam kisahnya pasti merasa puas di akhir sebuah pekerjaan meski di awal tidak .

 

Reporter : Benny

Editor : Hermawan Lambottoe

Komentar