Impor Sampah! Bukti Lemahnya Negeri Ini

Opini402 views

Oleh: Rismawati (Mahasiswi UMK)

m.kumpara.com melansir bahwa dalam beberapa bulan terakhir Indonesia kedapatan banyak kontainer sampah impor yang bermasalah dari negara lain. Pada akhir Maret lalu misalnya, ada lima kontainer sampah impor bermasalah yang dikirim dari Seattle di Amerika Serikat ke Surabaya, Jawa Timur. Pada pertengahan Juni ini, pemerintah Indonesia telah mengembalikan lima kontainer sampah tersebut ke Amerika Serikat. 

Tak cuma di Surabaya, kontainer sampah impor bermasalah ternyata juga ditemukan di Batam, Kepulauan Riau. Dilansir Antara, tim gabungan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, dan Kantor Pelayanan Umum Bea Cukai Batam akan menindaklanjuti 65 kontainer sampah impor bermasalah yang ditemukan di Pelabuhan Bongkar Muat Batu Ampar, Batam.

65 kontainer tersebut merupakan milik dari empat perusahaan yang datang secara bertahap sejak awal Mei lalu. Namun hingga kini puluhan kontainer tersebut belum dikirimkan balik ke negara asalnya.

“Kalau (65 kontainer yang ada di) Batam baru akan diinvestigasi minggu ini. Saya belum bisa kasih penjelasan,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati kepada Antara di Jakarta, Ahad (16/6).

MOJOKERTO, iNews.id – Tumpukan sampah kertas yang diimpor oleh sebuah perusahaan pabrik kertas sebagai bahan baku kertas di Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (19/6/2019).

Berdasarkan data Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah Ecoton, masuknya sampah dengan merk dan lokasi jual di luar Indonesia, diduga akibat kebijakan China menghentikan impor sampah plastik dari sejumlah negara di Uni Eropa dan Amerika yang mengakibatkan sampah plastik beralih tujuan ke negara-negara di ASEAN.

Indonesia diperkirakan menerima sedikitnya 300 kontainer yang sebagian besar menuju ke Jawa Timur setiap harinya.

Dari apa yang telah di paparkan di atas, bisa kita simpulkan bahwasannya impor sampah tersebut adalah bukti lemahnya Negri ini. Betapa tidak, kita semua tahu bahwa Indonesia adalah Negri yang kaya akan SDA nya. Namun pada akhirnya keluarlah kebijakan konyol yaitu kebijakan yang memperbolehkan impor sampah.

Seharusnya sebagai penduduk Negri yang kaya akan SDA kita sudah pantas mengekspor berbagai SDA milik Indonesia, namun pada faktanya sangat memprihatinkan, sebab Negeri yang kaya ini kini menjadi pengimpor Limbah sampah yang bisa saja merugikan Indonesia.

Lanjut, dengan adanya sampah impor ini  maka dapat membuat lingkungan Indonesia akan tercemar  akibat dari bahan-bahan kimia yang ada pada sampah-sampah impor tersebut.

Sesungguhnya kita semua tahu bahwa jangankan manusia, hewan saja ada yang tidak nyaman hidup di tempat yang kotor dan bau oleh sampah, apa lagi sampah yang di impor bukan hanya 1 karung atau 1 ton tetapi ber ton-ton. Sampah sebanyak itu sungguh sangat merusak lingkungan hidup, karena itu kebersihan merupakan hal yang penting dalam kehidupan. Bahkan saking pentingnya dalam Islam pun telah di jelaskan bahwasannya:

Rasulullah saw bersabda: 

“kebersihan adalah bagian dari iman.” (HR Muslim, At Tirmidzi dan Ahmad).

Jadi Permasalahan impor sampah sebenarnya bukan hanya permasalahan bisnis, tetapi juga permasalahan lingkungan hidup. Harusnya Pemimpin kita tidak melakukan kebijakan yang merugikan masyarakatnya.

Logikanya sederhana saja, misalnya ada orang yang membuang sampah di pekarangan kita, tentunya manusiawi jika kita akan marah (emosi) dan berupaya mencari tahu siapa pelakunya. Apalagi jika sampah itu termasuk sampah-sampah yang berbauh atau susah hancur dalam jumlah yang banyak, tentunya terbayangkan dalam benak kita untuk melaporkannya ke aparat keamanan.

SUARAISLLAM.ID melansirkan bahwasannya Islam sangat peduli terhadap lingkungan, khususnya kerusakannya akibat pencemaran misalnya dari sampah dan limbah. Sebagaimana Hadits Nabi tentang perintah menjilati jari setelah makan dan memungut nasi yang jatuh lalu dicuci. Karena ketika tangan kita tidak dijilati sebelum dicuci, maka air bekas cuci tangan akan banyak mencemari lingkungan. Begitu pula sebutir nasi yang jatuh, ketika tidak diambil kembali (dipungut), akan menjadi jatah makanan bagi setan, sekaligus akan menjadi sampah yang tidak berguna.

Olehnya itu, alangkah bijaknya jika kita bersama-sama mengawasi sekaligus mengelola sampah secara bersama-sama. Sebagaimana firman Allah swt dalam QS Al Maidah: 52, 

”Dan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketakwaan, dan janganlah kalian bertolong menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan”.

Dari penjelasan tersebut kita harusnya paham bahwasannya mengimpor sampah adalah hal yang fatal, dan tidak pantas dilakukan oleh sang pemimpin Negara.

Seharusnya pemimpin lebih mengutamakan kemaslahatan masyarakatnya, Sehingga tidak ada yang dirugikan. Namun pada faktanya pemimpin Negara kita saat ini tidak berfikir begitu jauh tentang hal yang akan terjadi kedepannya akibat dari impor sampah tersebut.

Oleh sebab itu, Negeri ini butuh pemimpin yang mampu mengelola SDA dengan baik dan yang mampu memberi penjagaan terhadap lingkungan sekitar sehingga tidak merugikan pihak mana pun. Maka solusinya hanya dengan kembali kepada syariat Islam, sebab hanya syariat Islam yang mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh umat Manusia.

Wallahuallam bissawab

Komentar