Ini Dia Sosok Naufal Rasiq, Siswa MTs Penemu Energi Listrik dari Pohon Kedondong

Tekno662 views
Naufal
Naufal saat bertemu dengan Direktur KSKK M Nur Kholis Setiawan di Jakarta/Rabu (17/05/2017)/Foto: kemenag.go.id

JAKARTA, PORTALSULTRA.COM – Dialah Naufal Rasiq, siswa MTs Negeri 1 Langsa Provinsi Aceh yang berhasil menjadi penemu energi listrik dari pohon kedondong pagar.

Meski terbilang masih bocah, Naufal yang saat ini baru berusia 15 tahun, ternyata sudah berhasil membuat energi listrik dari pohon kedondong sejak 2 tahun lalu saat usianya baru menginjak 13 tahun.

Naufal yang saat ini duduk di bangku kelas 3 MTs Negeri 1 Langsa, kemarin, Jumat (19/5/2017) secara spesial mendapat kehormatan dengan diundang langsung oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk datang ke Kantor Kementrian ESDM di Jakarta.

Dari hasil pertemuan tersebut, seperti dikutip dari detikFinancecom, bocah pengagum BJ Habibie dan Thomas Alfa Edison ini mengatakan bahwa, Menteri ESDM sangat senang dengan penemuannya dan mengarahkan agar temuannya dikembangkan dalam skala yang lebih besar.

Selain mengapresiasi, Kementrian ESDM melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) akan memberikan bantuan berupa anggaran untuk pengembangan riset lebih lanjut dari temuan Naufal.

Bukan hanya dari Kementrian ESDM, atas prestasi Naufal tersebut, oleh Kementerian Agama melalui Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) juga memberikan bantuan berupa beasiswa.

“Kami sangat mengapresiasi prestasi dan inovasi yang dilakukan Naufal. Kami sudah bertemu dengannya untuk memberikan beasiswa,” ujar Direktur KSKK M Nur Kholis Setiawan di Jakarta, seperti dikutip dari kemenag.go.id pada Sabtu (21/05/2017).

Masih menurut Direktur KSKK, disampaikan bahwa, ada tiga hal yang diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada Naufal.

Pertama, beasiswa senilai Rp 20 juta. “Beasiswa ini diberikan langsung hari ini di Kementerian Agama dalam bentuk tabungan,” katanya.

Kedua, beasiswa pendidikan bagi Naufal untuk melanjutkan ke madrasah unggulan, yaitu MAN 3 Malang. “Naufal akan diterima melalui jalur khusus. Selain agar bisa mengembangkan riset, Naufal diharapkan bisa menginspirasi siswa MAN 3 Malang lainnya,” katanya.

Ketiga, bantuan proses sertifikasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Menurut M Nur Kholis, Kemenag sudah memiliki pengalaman dalam proses pengurusan sertifikasi HKI.

Penemuan Naufal sendiri terbilang sangat istimewa, karena dari hasil penemuannya, saat ini telah diaplikasikan untuk menerangi puluhan rumah di Desa Tampur Paloh, Langsa, Aceh.

“Biaya yang dibutuhkan untuk menyalakan 2 lampu (dari listrik pohon kedondong) itu Rp 1,2 juta. Sekarang ini saya dibina oleh Pertamina, jadi semua itu Pertamina yang tanggung. Masyarakat tinggal sediakan pohon saja,” pungkasnya kepada detikFinancecom.

Penulis: Benny Syaputra Laponangi

Komentar