Jaga, Lindungi Orang Tua dan Lansia di Sekitar Kita

Opini810 views

Tri Kaeksi (kanan). Foto: Istimewa.

Oleh: Tri Kaeksi (Relawan Inspirasi Rumah Zakat, Pelayan di Pesantren Lansia)

Jumlah kasus positif dan kematian akibat Covid-19 setiap harinya terus mengalami peningkatan.

Menurut WHO, angka kematian paling banyak terjadi pada usia lanjut.

Itulah mengapa orang tua dan lansia adalah segmen masyarakat yang paling rentan terpapar Covid-19 dan fatality rate-nya terbesar.

Hal ini karena fungsi fungsi organ pada lansia telah mengalami penurunan atau disebut dengan Inflammaging yang berimbas menurunnya daya imunitas tubuh pada lansia. Akibatnya infeksi pada lansia akan lebih cepat menyebar dan lebih berat. Terlebih jika lansia memiliki riwayat penyakit yang lain seperti asma, diabetes, jantung atau kanker.

Oleh karenanya sangat penting kita menjaga dan melindungi para orang tua dan lansia di sekitar kita. Bagaimana Caranya?

1. Lakukan pendataan lansia di sekitar kita. Termasuk lansia dengan resiko tinggi atau lansia dengan penyakit penyerta seperti diabetes jantung asma dll.

2. Berikan edukasi dan informasi terkait Covid-19 secara tepat, mudah, dan benar. Termasuk edukasi menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun pada air yang mengalir. Dan pentingnya social distancing bagi para lansia.

3. Selain lansia harus cukup istirahat, pastikan makanan yang dikonsumsi para lansia adalah makanan yang bergizi dan seimbang. Menjadi penting bagi kader penggerak lansia untuk membuat grup seperti WAG, guna mengedukasi keluarga lansia secara online.

4.Tunda waktu pemeriksaan rutin kesehatan lansia. Hal ini karena, kunjungan ke rumah sakit atau klinik justru memperbesar resiko penularan Covid- 19 pada lansia. Solusinya, pemeriksaan kesehatan dengan kasus genting bisa dikomunikasikan dengan tenaga medis terdekat agar tenaga medis bisa melakukan pemeriksaan di rumah lansia yang sakit.

5. Jika lansia sakit, bantu lansia untuk bisa mengakses kebutuhan medis. Bagi lansia yang memiliki penyakit kronis dan harus mengkonsumsi obat secara rutin. Bantu lansia untuk memastikan obat yang harus dikonsumsi rutin tidak terputus.

6. Bantu orang tua atau lansia dengan membelikan kebutuhan pribadinya agar lansia tidak banyak keluar rumah.

7. Edukasi orang tua atau lansia agar menggunakan peralatan pribadi yang terpisah dengan anggota keluarga yang lain. Seperti piring, gelas, handuk, dan gayung.

8. Ajak orang tua atau lansia menggunakan telepon atau video call untuk terhubung dengan anak cucu agar tidak merasa kesepian.

9. Untuk mengurangi rasa bosan selama tinggal di rumah, ajak orang tua atau lansia terus bergerak dengan melakukan senam ringan, berjemur, dan membaca buku.

10. Untuk menghadirkan ketenangan hati, ajak dan motivasi para orang tua atau lansia untuk memperbanyak ibadah, membaca al quran dan mendengarkan ceramah di televisi, radio, dan lain sebagainya.

11. Hindari kontak fisik dengan para lansia. Dalam kondisi ini, birul walidain adalah dengan tidak bersalaman dengan orang tua dan lansia. Tunda untuk memeluk orang tua atau lansia. Perhatikan betul protokol sampai rumah selepas bepergian agar orang tua atau lansia tetap terjaga dan terlindungi.

12. Jangan lupakan lansia terlantar. Ini penting, mengingat banyak kasus lansia yang hidup sendiri dengan anak-anak yg jauh atau bahkan lansia yang memang kondisi ekonominya dhuafa. Pastikan kebutuhan pangannya tercukupi dengan mengkomunikasikan dengan aparat setempat atau dengan menghimpun donasi.

13. Tunda acara mudik. Demi kebaikan orang tua atau lansia di kampung halaman. Sebisa mungkin tunda acara mudik demi kebaikan bersama.

14. Jika lansia terpapar Covid-19 dan harus menjalani masa isolasi, terus berikan dukungan dan motivasi untuk terus berjuang dalam masa perawatan agar tidak merasa cemas dan khawatir.

Tulisan ini saya buat untuk kader penggerak program ramah lansia dimana juga berada, agar terus bersemangat mengedukasi segenap masyarakat untuk menjaga para orang tua dan lansia.

Ayo! Kita jaga orang tua dan lansia di sekitar kita. Bersama kita bisa hadapi Covid-19.

Komentar