Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda, Allah SWT berfirman, berilah infak, niscaya aku akan berinfak kepadamu. Dan Nabi Saw bersabda, Tangan Allah senantiasa penuh atau berkurang oleh pemberian. Dia terus menerus memberi nafkah pada malam dan siang hari. Beliau juga bersabda, Tidakkah kalian perhatikan, bahwa apa yang Dia berikan sejak diciptakan langit dan bumi, sedikit pun tidak pernah mengurangi apa yang ada di tangan Allah. Dan adalah Arsy-Nya berada di atas air, dan ditangan-Nya timbangan yang Dia turunkan dan Dia angkat. (HR. Imam Bukhari).
Seluruh makhluk tidak memiliki apa-apa atau miskin, kecuali yang dititipkan-Nya. Semuanya lemah, kecuali yang Dia beri kekuatan. Setiap makhluk bodoh, kecuali yang diberi-Nya sepercik ilmu. Dan berlumur dosa, kecuali yang dicegah dan diampuni-Nya. Itulah makhluk.
Dia-lah Yang Mahaperkasa, Mahabesar. Makhluk yang serba kekurangan hanyalah jalan karunia dari-Nya. Makanya kita tidak boleh mengharap dan mengiba kepada makhluk. Putuskanlah harapan dari makhluk.
Sungguh percuma berharap pada makhluk. Jika Dia tidak mengizinkan, maka apa yang diharapkan tak akan pernah datang dalam bentuk apapun. Sebaliknya, kalau Dia menghendaki, pasti akan kejadian tanpa sedikitpun bisa dicegah. Dia-lah yang menguasai seluruh alam semesta.
Oleh sebab itu, jangan lebay dalam hidup ini. Tidak perlu kita mengiba supaya dikasihani, diberi empati, dikagumi, termasuk dicintai. Tidak usah lebay! Bagaimana kita dapat dicintai orang, sedangkan kita tak punya kemampuan masuk ke dalam hatinya? Bukankah Allah yang membolak-balik hati manusia?
Seperti seorang pemuda yang berharap disukai oleh seorang perempuan. Sepanjang hari ia sibuk mencari bunga yang paling indah, atau semalaman merangkai puisi romantis mendayu-dayu. Sebelum berangkat menyerahkan, si pemuda teliti memoles bedak di wajahnya, dan mengguyur minyak wangi ke badannya. Buat apa lebay begitu?
Sangat tidak perlu. Lurus dan biasa saja, karena ada Allah Yang Mahaperkasa. Kalau Dia balikkan hati si perempuan untuk suka, pasti suka. Jika Dia balikkan hati si perempuan tidak suka, maka semakin lebay si pemuda tadi, si perempuan pun semakin eneg melihatnya. Dan jangan lupakan bahwa apa yang kita inginkan belum tentu yang terbaik menurut-Nya.
Sama halnya juga kalau kita berbuat baik. Kita harus siap, karena tidak semua orang akan menganggap kita baik. Dan biarkan saja yang begitu. Kita niatkan berbuat baik bukan untuk mencari pujian orang. Urusan kita cukup kepada Allah, sehingga pujian maupun cacian tak akan berefek sama sekali.
Kalau kita sudah fokus menghadapkan hati kepada-Nya, sekali pun dihina habis-habisan, tetap saja orang yang menghinalah yang akan rugi. Urusan kita terhadap sesama makhluk cuma melakukan ibadah yang diperintahkan. Bukan berharap-harap, apalagi sampai lebay. Tidak ada ketentuan-Nya yang dapat diutak-atik oleh makhluk.
Jangan lebay, dan jangan mengabdi pada makhluk sehingga mengabaikan Allah SWT. Ada atau tidak ada orang, Dia pasti ada. Dilihat atau tidak oleh orang, Dia pasti melihat. Dan, apakah orang akan memuji maupun mencaci, Dia pasti selalu suka kepada orang yang berbuat kebaikan. Wa kafaa billaahi syahiida. Dia-lah Yang Maha menyaksikan.
Allah Mahadekat, Mahamelihat, Mahakuasa atas segalanya, dan Mahamembolak-balik isi hati. Dia-lah pemilik segala-galanya. Dan, sesungguhnya rahmat-Nya amatlah dekat pada orang yang sibuk dalam tatapan-Nya. Inilah kuncinya bila saudara ingin memperoleh curahan rahmat dan nikmat-Nya. Jangan mengharap pada makhluk dalam hal apapun!
Sumber: Kultum Aa Gym Google Play
Komentar