PORTALSULTRA.COM – Wajah yang buruk, cermin kau pecahkan. Mengapa? Apa kau tak siap menerima kenyataan bahwa wajahmu memang “buruk”? Bahwa hidungmu pesek, kulitmu hitam, alih-alih putih halus, malah coklat, sudah gitu berjerawat batu pula. Kau lihat sekelilingmu, mereka berwajah indah, cantik/tampan, tak seperti dirimu yang berwajah buruk. Wajah mereka rata-rata putih atau sawo matang, sedangkan kau berkulit sawo rusak.
Kau merasa tidak seperti mereka, kau buruk rupa. Perasaan seperti itu sama sekali tak benar. Mengapa? Karena engkau dilahirkan unik dan istimewa. Kau tak seperti mereka, karena engkau bukan mereka. Kalaulah engkau sama dengan mereka, untuk apa dan apa artinya kau dilahirkan? Itulah dirimu dan tidak seperti mereka. Titik.
Kau merasa dirimu buruk rupa, karena kau tak seperti mereka? Itu salah. Yang benar adalah kau unik dan istimewa, sehingga kau tak seperti mereka. Sadarilah itu! Kau lahir dengan membawa takdirmu sendiri. Oleh karena itu, gunakan ukuran dirimu, jangan gunakan standar orang lain.
Adakah kau lihat orang “sukses” dikarenakan berparas cantik atau tampan? Ada, tetapi tahukah engkau berapa banyak orang cantik/tampan yang “gagal” dalam hidup? Itu artinya bahwa wajah tidak menentukan kesuksesan. Jadi, untuk apa kau meminderkan diri hanya karena wajah dan rupa burukmu?
Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan jasadmu, tetapi melihat kepada hati dan amal perbuatanmu (H.R. Muslim).
Kau merasa wajahmu buruk? Kau salah paham! Yang benar adalah kau unik dan istimewa. Itulah identitasmu dan hargailah itu sebagai anugerah-Nya. Itu cuma casing, koq! Itu hanya tampak luar saja, tak lebih. Lagi pula wajah dan seluruh yang ada pada dirimu, bukan buatanmu. Itu buatan-Nya. Itu ciptaan-Nya. Allah yang menciptakan wajah “burukmu” itu justru berfirman:
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (At-Tin: 4).
Jadi, siapa yang berani mengatakan kau buruk, padahal, Penciptamu mengatakan kau “Sebaik-baik bentuk”? Jangan tertipu lagi. Kau hamba Allah yang gagah/cantik, karena kau diciptakan demikian menurut standar Sang Khaliq.
Nah, sekarang bercerminlah kembali dan perhatikan keunikan dan keistimewaan wajahmu. Lihat baik-baik, betapa hidung dan pipi itu begitu serasi dengan gestur yang membentuk sisi wajah nan harmonis. Tatap sekali lagi, adakah sesuatu yang janggal pada ciptaan-Nya di wajahmu? Tidak ada yang janggal! Sama sekali tak ada yang salah dan tiada yang keliru. Adapun warna kulit, itu hanyalah “seni” ciptaan-Nya. Bahkan, makin berwarna kulitmu, makin terbebaslah engkau dai kanker kulit akibat sengatan ultraviolet. Syukurilah itu!
Kini, jalanilah takdirmu yang unik dan istimewa itu, karena nilaimu ada pada ikhlasmu, cintamu, akhlakmu, dan kontribusimu pada hidup dan kehidupan ini. Bukan pada rupamu, bukan pada tampangmu, dan bukan pada warna kulitmu.
Oleh : Ustadz Dr. Amirudin Rahim, M.Hum
Komentar