KA KAMMI Serukan Pemilihan Wawali Kota Kendari Jauh dari Politik Identitas

Sultra Raya759 views

Ketua Bidang Sosial dan Politik KA KAMMI Sultra, Edi Samil (berdiri, kedua dari kiri) dan para pengurus KA KAMMI Sultra. Foto: istimewa.

Kendari – Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA KAMMI) Sulawesi Tenggara (Sultra) ikut menanggapi mengenai polemik pemilihan Wakil Wali (Wawali) Kota Kendari yang saat ini terus bergulir. KA KAMMI Sultra menyerukan agar proses tersebut jauh dari politik identitas.

Baca juga: Bentuk Tim Penjaringan, PKS Buka Pendaftaran Calon Wakil Wali Kota Kendari

“Sebagai agen intelektual kita harus memberikan pendidikan politik yang bagus pada masyarakat. Diskusi hari ini adalah bagian dari pendidikan politik buat masyarakat,” ujar Ketua Bidang Sosial dan Politik KA KAMMI Sultra, Edi Samil, dalam diskusi Quo Vadis Wakil Wali Kota Kendari di Sekretariat KA KAMMI Sultra, Jl. Tunggala, Kota Kendari, Selasa (28/5/2019).

Peserta diskusi Quo Vadis Wakil Wali Kota Kendari. Foto: istimewa.

“Kenapa kita harus diskursus tentang pendidikan politik itu pada masyarakat, karena ada terkesan yang muncul itu adalah politik identitas. Maka untuk mengimbangi itu teman-teman intelektual, akademisi harus melahirkan politik multikulturalisme,” imbuhnya.

Baca juga: Kriteria Sulkarnain Soal Wakil Walikota Kendari yang Baru, Apa Saja?

Eks Ketua KAMMI Daerah Sultra ini mengatakan bahwa, masyarakat Kota Kendari adalah masyarakat yang terdiri dari berbagai latar belakang, sehingga politik yang dikembangkan adalah politik multikultural bukan identitas.

“Diskusi kali ini adalah, diskusi pendidikan politik untuk masyarakat. Karena Kota Kendari ini masyarakatnya plural, multikulturalisme, maka politiknya juga harus multikulturalisme,” katanya.

Baca juga: Sejumlah Ormas Minta Pengusulan Cawawali Kota Kendari Berlangsung Demokratis

“Kota Kendari ini adalah kota yang multikulturalisme yang menanungi semua suku, semua agama,” tambahnya.

Selain itu, Wakil Wali Kota Kendari yang terpilih ke depan, lanjut Edi, adalah sosok yang harus terlepas dari kepentingan individu dan mengutamakan kepentingan masyarakat.

“Terlepas ke depan wakil wali kota itu siapa yang terpilih yang jelasnya dia harus selesai dengan urusan pribadinya. Karena dia memikirkan seluruh warga Kota Kendari. Lepas kepentingan individu, yang didahulukan itu adalah kepentingan masyarakat,” tegasnya.

Mengenai diskusi yang berkembang dalam Quo Vadis Wakil Wali Kota Kendari, nantinya akan menjadi bahan KA KAMMI Sultra untuk memberi masukan kepada partai politik atau Wali Kota Kendari.

“Kita akan merampungkan masukan-masukan dari teman-teman dan kita akan memberikan masukan kepada partai politik atau pun pak wali kota, kita rekomendasikan apa-apa hasil diskusi tadi,” pungkasnya.

(bni/bni)

Komentar