
KENDARI, PORTALSULTRA.COM – Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sultra, Prof Nasruddin Suyuti menyatakan Pengurus Cabang NU se-Sultra harus memikirkan perkembangan Universitas Nahdlatul Ulama Sulawesi Tenggara (Unusra).
Unusra, kata dia, telah diperjuangkan pengurusannya sejak tahun 2011, dan pada tahun 2014 mulai resmi berdiri di Sultra. Akan tetapi, hingga saat ini Unusra belum sesuai yang diharapkan. Pihaknya menyadari, bahwa selama masa kepengurusannya sebaga rektor Unusra, masih terdapat kekurangan, yakni kurang menonjolnya sisi keagamaan dan kemasyarakatan.
Mantan Dekan FIB UHO ini juga mengungkapkan, sangat sulit untuk mendirikan perguruan tinggi. Namun, untuk mengembangkannya jauh lebih sulit. Oleh karena itu, pihaknya meminta agar pengurus cabang NU dapat membantunya dalam mengembangkan Unusra.
“Saya meminta kepada pengurus cabang 15 kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara bantulah kami, jangan biarkan kami sendiri,” harapnya, Sabtu (18/3/2017).
Ia menyadari, bahwa permasalahan yang dianggap sulit dihindari dalam mengembangkan Unusra adalah belum adanya gedung. “Setiap mahasiswa yang datang mendaftar menanyakan dimana gedungnya?, kami menjawab kami belum punya gedung,” ucapnya.
Lanjut dia, mahasiswa Unusra yang terdaftar sebanyak 300 orang, sedangkan yang mendaftar ulang sisa 260 orang dan 30 persen diantaranya tidak membayar SPP. Padahal SPP mahasiswa masih dalam kategori murah, yakni Rp 750 ribu non eksakta dan Rp 1 juta untuk eksakta. Menurutnya, hal ini terjadi karena Unusra merambah masyarakat menengah kebawah.
Penulis : Ajmain Yusdin
Komentar