Penanaman VUB Inpari 42 dan 43 agritan GSR (Green Super Rice) di Desa Lapulu. Foto: Istimewa.
Konawe Selatan – Balitbangtan BPTP Sultra melaksanakan penanaman VUB Inpari 42 dan 43 agritan GSR (Green Super Rice) di Desa Lapulu, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel). Penanaman dilakukan bersama petani dari Kelompok Tani di Desa Lapulu, Kepala Desa, Sekdes, Penyuluh Kecamatan, serta Peneliti dan Penyuluh BPTP Sultra, Sabtu (15/6/2019).
Baca juga: Kementan Salurkan Bantuan Korban Banjir di Sultra
Yuliani Zainuddin SP selaku penanggung jawab kegiatan menyampaikan bahwa, penanaman VUB padi sawah varietas Inpari 42 dan 43 agritan GSR merupakan rangkaian kegiatan demplot yang diprogramkan Balitbangtan BPTP Sultra. Tujuan kegiatan tersebut untuk memperkenalkan inovasi teknologi Balitbangtan kepada petani dan masyarakat di Kecamatan Tinanggea.
Baca juga: Mentan Panen Padi Varietas Inpari 40 di Kabupaten Konawe
“Beberapa komponen teknologi yang di introduksikan antara lain penggunaan VUB Inpari 42 dan 43 agritan GSR, atabela jajar legowo 2:1, pemupukan berdasarkan PUTS, penggunaan pupuk hayati (agrimeth dan Me-dec), dan pengendalian hama terpadu,” ujar Yuliani.
Baca juga: Sultra Tuan Rumah Hari Pangan Sedunia ke-39
Sementara itu, peneliti Balitbangtan BPTP Sultra Samrin SP mengatakan bahwa, VUB 42 dan 43 agritan GSR yang ditanam merupakan varietas amphibi yang dianjurkan di tanam pada lahan sawah subur dan kurang subur dengan ketinggian 0-600 m di atas permukaan laut.
“Untuk varietas Inpari 42 dan 43 agritan GSR merupakan varietas yang memiliki daya hasil tinggi dan lebih ramah lingkungan. Varietas 42 agritan GSR memiliki potensi hasil 10,58 t/ha dan varietas 43 agritan GSR memiliki potensi hasil 9,02 ton/ha. Kedua varietas tersebut tahan terhadap hama dan penyakit, diantaranya hama wereng dan blas,” lanjut Samrin. (Adv)
Komentar