Lamanggau dan Keunikan Tenunnya

Sultra Raya504 views
Foto: Kiki

TOMIA, PORTAL SULTRA.COM – Mendengar kata Wakatobi maka pasti yang telintas di benak ialah sebuah pulau dengan keindahan taman surga bawah lautnya. Selain pulau yang indah, salah satu yang menarik untuk dilihat ialah keunikan tenun dari Desa Lamanggau Kecamatan Tomia.

Hasil Tenunan dari Desa Lamanggau itu sendiri berupa sarung ataupun pakaian adat yang biasa digunakan warga setempat pada saat menghadiri acara hajatan, ibadah maupun kedukaan. Namun umumnya tenunan khas Tomia  itu sendiri berupa sarung. Sarung itu sendiri oleh warga setempat dinamai “Sarung Buton Ragi-Ragi Tomia”.

Terdapat dua jenis sarung dari hasil kerajinan tenun di daerah Tomia tersebut, yakni “Sarung Katamba” dengan motif kotak-kotak yang dikenakan khusus hanya untuk laki-laki dan “Sarung Ragi-ragi” yang hanya khusus dikenakan oleh perempuan dengan memiliki corak bergaris-garis. Namun terkadang juga digunakan untuk seseorang yang sudah meninggal.

Dalam proses pembuatannya, tenunan ini memiliki tingkat kesulitan tersendiri. “Tingkat Kesulitannya itu tidak ada. Apalagi bagi saya karena kita sudah biasa. Kalau yang belum biasa itu banyak kesulitannya. Misalnya kalau dia putus benangnya mesti kita sambung, kalau baku ikat nanti dia rusak” ujar Maswati, salah seorang pengrajin tenun asal Desa Lamanggau, Rabu (19/4/2017).

Dibalik corak kain yang menawan itu, terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh para pengrajin tenun khas tomia tersebut, yakni belum adanya pelatihan tentang pemasaran produk tenun, ketersediaan alat yang memadai, dan juga jumlah penenun yang masih sangat sedikit. Sehingga para pengrajin tenun hanya dapat memproduksi dalam jumlah terbatas. Dengan jangkauan pasar yang minim.

Reporter: Bayu Effendi
Editor: Benny Syaputra Laponangi

Komentar