Bob Sadino adalah salah satu pengusaha yang mengenyam kesuksesan dari dunia bisnis di Indonesia. Berbisnis dalam bidang peternakan dan pangan membuatnya menjadi salah satu pengusaha sukses yang dikenal oleh masyarakat lebih khususnya para pengusaha di Indonesia. Suka dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek menjadi ciri khas yang unik dari beliau.
Memiliki nama asli Bambang Mustari Sadino yang lahir pada tanggal 9 Maret 1993 di Tanjungkarang, Lampung. Lahir dari keluarga yang serba berkecukupan, sebagai anak terakhir dari lima bersaudara. Orang tuanya meninggal saat ia berusia 19 tahun, ia dipercaya untuk mewarisi seluruh warisan dari kedua orang tuanya karena selain sebagai anak bungsu di keluarganya, saudara-saudaranya sudah dinilai telah mapan secara ekonomi sehingga warisan dari orang tuanya diberikan kepada Bob Sadino.
Dengan warisan dari orang tuanya, Bob Sadino memanfaatkan setengahnya untuk pergi dan tinggal di Belanda selama kurang lebih sembilan tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod yang bertempat di kota Amsterdam. Tidak hanya bekerja di sana, ia juga bertemu dengan seorang wanita Indonesia yang bernama Soelami Soejoed dan sekarang sudah menjadi istrinya.
Pada tahun 1967, Bob Sadino beserta istrinya kembali ke Indonesia. Dari Belanda ke Indonesia, ia membawa dua Mobil Mercedes buatan tahun 1960-an yang ia miliki. Satu mobil miliknya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan.
Kisah Menjadi Seorang Pengusaha
Tinggal di Indonesia, Bob Sadino bekerja di PT. UNILEVER Indonesia. Suatu hari ia memiliki keingan untuk bekerja secara mandiri sehingga ia memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya. Memanfaatkan satu mobil yang dimiliki, ia memulainya dengan menyewakan Mobil Mercedesnya dan ia sendiri yang menjadi sopirnya.
Tidak berjalan dengan lancar, usaha pertamanya ini boleh dibilang gagal karena Mobil Mercedesnya yang ia sewakan mengalami kecelakan sehingga membuat mobil tersebut rusak parah, lebih parahnya lagi Bob Sadino tidak bisa memperbaiki mobil tersebut karena biaya perbaikan yang mahal.
Berasal dari keluarga yang berkecukupan bukan faktor yang membuat Bob Sadino dikenal sebagai pengusaha sukses di Indonesia. Mengalami berbagai pengalaman kegagalan dalam dunia bisnis akhirnya menuntunnya menjadi salah satu pengusaha sukses yang ada di Indonesia.
Tidak berhenti di situ saja, akhirnya Bob Sadino memutuskan untuk bekerja sebagai kuli bangunan dengan upah harian yang boleh dibilang sedikit untuk lebih spesifiknya kami tidak tahu, ada beberapa sumber yang bilang dibayar sebesar Rp.100,- yang ia gunakan untuk menafkahi keluarganya.
Dengan kondisi seperti ini membuat Bob Sadino sedih, warisan peninggalan dari orang tuanya habis. Kehidupan yang tadinya berkecukupan sekarang berbanding terbalik. Namun dengan keadaan seperti ini tidak membuatnya untuk menyerah dan menerima keadaan begitu saja.
Suatu hari ada seorang sahabat Bob Sadino yang memberikan saran untuk beternak dan berbisnis telur ayam negeri karena pada waktu itu telur ayam negeri masih jarang ada di pasaran. Melihat peluang tersebut kemudian ia menangkapnya itulah yang dilakukan, akhirnya ia menggeluti bisnis ini. Bersama istrinya, ia memulai bisnis dengan berjualan telur ayam negeri yang ia tawarkan dari pintu ke pintu kepada orang asing yang tinggal di daerah Kemang, Jakarta Selatan.
Pada waktu itu, ayam negeri beserta telurnya masih belum populer di Indonesia sehingga barang dagangannya hanya dibeli oleh ekspatriat-ekspatriat yang tinggal di daerah Kemang, serta beberapa orang Indonesia yang pernah tinggal di luar negeri. Kemang menjadi pusat tempat tinggal bagi orang asing di Jakarta. Bob Sadino bersama istrinya menjual telur beberapa kilogram perharinya. Memiliki pengalaman hidup di Eropa dan juga fasih dalam berbahasa Inggris tidak membuatnya kesulitan saat berinteraksi dengan orang asing yang tinggal di Kemang. Seiring dengan berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dikenal sehingga bisnisnya semakin berkembang kemudian ia melanjutkan usahanya dengan berjualan daging ayam.
Suatu ketika Bob Sadino berpikir bahwa seekor ayam bisa mencari makanannya sendiri untuk menyambung hidup, apalagi seorang manusia yang telah dibekali dengan akal budi yang seharusnya tidak boleh kalah dengan ayam yang tidak dibekali dengan akal budi. Dimulai dari pemikiran inilah yang membuatnya menjadi seorang pengusaha hebat dalam berjuang yang tidak pantang menyerah sehingga menuntunnya menjadi seorang pengusaha yang berhasil di Indonesia.
Mendirikan Sebuah Perusahaan
Pada tahun 1970, Bob Sadino mendirikan sebuah perusahaan yang diberi nama Kem Chicks, supermarket yang menyediakan beragam produk pangan impor untuk masyarakat Jakarta. Seiring dengan berjalannya waktu permintaan akan daging dan sosis semakin meningkat, maka tahun 1975 ia mendirikan sebuah perusahaan yang bernama Kem Food, pelopor industry daging olahan di Indonesia. Kem Food memproduksi berbagai jenis daging olahan seperti Sosis, Burger, dan Baso.
Selain menjadi orang pertama yang memperkenalkan telur ayam negeri, ia juga merupakan orang pertama yang menggunakan perladangan sayur sistem hidroponik di Indonesia. Namanya Kem Fam, sebuah ladang sayur yang didirikan oleh Bob Sadino dengan sistem hidroponik.
Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas.
Setiap orang memiliki jatah untuk gagal, habiskan jatah gagalmu saat muda. Mungkin itulah yang tepat untuk menggambarkan sosok Bob Sadino, kesuksesannya dalam dunia bisnis tidak langsung semulus yang kita lihat, ia percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali dengan kegagalan. Keberhasilannya tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia lebih mementingkan tindakan daripada yang lainnya.
Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu itulah salah satu kelemahan banyak orang terlalu banyak berpikir untuk membuat rencana sehingga membuatnya tidak segera melangkah, menurutnya yang paling penting dalam berbisnis adalah “Tindakan”. Itu sudah ditunjukan olehnya setelah jatuh bangun akhirnya ia dapat menguasai bidangnya. Selain itu, ia selalu ramah terhadap pelanggan, senang mendengarkan jika ada yang memberinya saran atau keluhan dari pelanggannya. Sikap seperti inilah yang membuatnya meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurutnya kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.
Meninggal Dunia
Semenjak meninggalnya Soelami Soejoed istrinya, kesehatan Bob Sadino terus menurun. Sempat dirawat intensif selama dua Minggu di Rumah Sakit Pondok Indah, namun pada 19 Januari, ia meninggal dunia karena sakit. Meninggal karena penyakit komplikasi. Awalnya cuma flu karena faktor usia jadi sembuhnya lama. Kemudian merembet ke yang lain, jadinya komplikasi, selain itu ia juga sempat menderita pernafasan yang kronis, ungkap Saman Syarief, keponakan Bob Sadino.
Seorang Inspirasi
Tidak hanya sebagai seorang pengusaha, Bob Sadino tidak jarang tampil di layar televisi untuk memberikan motivasi kepada para pengusaha di Indonesia. Berbagi pengalaman suka-dukanya yang ia alami selama menjadi pengusaha, beberapa di bawah ini kata-kata motivasi yang pernah dilontarkan oleh Bob Sadino. (biografipedia.com)
Komentar