Mengenal Fatimah Azzahra, Putri Rasulullah Saw yang Paling Disayang

Khazanah1,020 views

Pada tahun ke – 5 kenabian Rasulullah SAW, rumah pasangan Nabi Muhammad SAW dan Siti Khadijah as diliputi oleh suasana yang penuh dengan kebahagiaan. Karena pada hari yang indah itu mereka dianugerahi karunia Ilahi yang begitu berharga, yaitu dengan lahirnya seorang bayi perempuan agung yang tiada lain adalah Sayyidah Fatimah Azzahra as.

Kehadiran Fatimah laksana bunga yang mekar dengan begitu indahnya. Semerbak harumnya membuat jiwa-jiwa yang lunglai menjadi semangat dan tercerahkan kembali. Suasana gembira dan bersahaja terasa kental di tempat kediaman Nabi.

Kelahiran Fatimah Azzahra sebagai tanda berakhirnya seluruh pandangan dan keyakinan yang batil tentang perempuan di masa jahiliah. Saat Fatimah terlahir ke dunia ini, Rasulullah SAW pun menengadahkan tangannya ke langit dan melantunkan doa syukur yang begitu indah dan merdu.

Dengan penuh suka cita, ia peluk si kecil Fatimah, ia cium keningnya dan menatap wajahnya yang memancarkan cahaya kedamaian dan ketentraman. Sorotan mata Fatimah, membuat kalbu Rasulullah SAW menjadi amat bahagia.

Dengan lahirnya perempuan suci itu, Allah SWT seperti membukakan khazanah harta karun alam semesta kepada sang Nabi SAW. Sungguh benar apa yang dikatakan Allah SWT dalam Al Qur’an, bahwa Fatimah Azzahara adalah Al Kautsar.

Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu Al –Kautsar. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.” (QS. Al Kautsar 1-3)

Surat pendek ini merupakan pesan ilahi yang membuat hati Rasulullah SAW menjadi begitu gembira dan ia benar-benar meyakini janji Allah SWT.

Fatimah terlahir ke dunia untuk menjadi pemimpin dan teladan bagi kaum perempuan dan dari keturunannya kelak akan lahir manusia-manusia agung penegak agama Ilahi dan keadilan. Salam atasmu wahai Fatimah Az-Zahra as, perempuan yang paling utama dan sempurna. Salam atasmu wahai manusia yang paling dicintai Nabi, salam atasmu wahai Fatimah manusia yang paling suci dan bersahaja.

Rasulullah pernah bersabda: “Putriku yang mulia Fatimah Az-Zahra adalah pemimpin perempuan di dunia di seluruh zaman ini dan bagi generasi berikutnya, ia adalah bidadari berwajah manusia. Setiap kali ia beribadah di mihrab di hadapan Tuhannya, cahaya wujudnya menyinari malaikat. Laksana bintang gemintang yang bersinar menerangi bumi. Keutamaan dan keistimewaan yang dimiliki Sayyidah Fatimah  bukan hanya disebabkan ia seorang putri Rasulullah semata, namun pribadinya yang agung dan mulialah yang menjadikan ia begitu agung dan dihormati, serta kepribadian akhlaknya yang luhur dan sangat mulia. Di samping itu, kesempurnaan dan keutamaan yang dimiliki Sayyida Fatimah Az-Zahra as mengungkapkan sebuah hakikat bahwa setiap laki-laki dan perempuan memiliki potensi yang sama untuk meraih kesempurnaan dalam beriman kepada Allah SWT.

Kepribadian Fatimah yang begitu mulia, baik secara personal maupun di lingkungan keluarga dan sosialnya menjadikan dirinya sebagai manifestasi nyata nilai-nilai Islam. Ia adalah contoh manusia teladan, seorang istri dan ibu yang penuh pengorbanan.

Ia adalah contoh manusia sempurna yang seluruh wujudnya penuh dengan cinta, iman, dan ma’rifah. Fatimah dilahirkan di tengah masyarakat yang tidak mengenal nilai-nilai luhur ilahi, penuh dengan kebodohan dan kejahiliaan. Tradisi batil semacam membangga-banggakan diri, mengubur hidup-hidup anak perempuan, pertumpahan darah dan peperangan menjadi budaya yang telah berakar dalam masyarakat Arab jahiliyah.

Di tengah masyarakat terbelakang semacam itulah, kehadiran Fatimah, putri Rasulullah SAW menjadi tolak ukur perempuan muslim. Rasulullah SAW begitu menghormati Sayyidah Fatimah. Sebegitu mulianya akhlak Fatimah, sampai-sampai Rasulullah SAW senantiasa memuji dan menjadikannya sebagai putrinya yang paling ia sayangi dan cintai.

Rasulullah bersabda; Fatimah as adalah belahan jiwaku. Dia adalah malaikat berwajah manusia. Setiap kali aku merindukan aroma surga, akupun mencium putriku, Fatimah.

Surat al‑Ahzab ayat 33, merupakan satu diantara dari ayat‑ayat tentang Sayidah Fathimah az‑Zahra as. Dalam ayat ini disebutkan, “… Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih‑bersihnya”.

Menurut mayoritas ulama Ahli Sunnah, saat ayat ini turun, Rasulullah kemudian memanggil Fathimah, Ali, Hasan dan Husein serta menutupi mereka dengan jubahnya dan berkata, “Ya Allah! Mereka adalah Ahli Baitku dan sucikan mereka dari segala dosa.”. Begitu agungnya Rasulullah memuliakan putrinya. Semoga kita mampu bercermin dan meneladani Fathimah az‑Zahra sebagai panutan kita di zaman modern ini. (ummionline)

Komentar