KENDARI,PORTALSULTRA.COM – Peraih gelar Doktor pertama di Indonesia, Nana Sumarna dengan rendah hati memberikan komentarnya usai meraih gelar doktornya di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
Nana saat dihubungi melalui WhatsApp nya menyampaikan bahwa raihan yang dicapainya atas izin dari sang khalik. Meski menjadi peraih gelar Doktor dalam bidang Pendidikan Dasar Pertama di Indonesia, akan tetapi Nana tetap rendah hati dan menganggap capaianya itu bukanlah hal yang luar biasa.
“Wassalamualaikum. Maaf baru bisa balas pesannya. Pertama, gelar ini tercapai atas izin Allah SWT. Sesuai agama yang saya anut, dan ini bukanlah hal yg luar biasa,”terangnya, melalui WA nya.
Nana mengatakan, sudah banyak teman yang mendapatkan gelar semacam ini, yang penting, Kata Nana, bagaimana konstruksi berpikir kedepan yang disertai langkah konkrit sebagai pertanggungjawaban moral terhadap “amanah” dari gelar tersebut.
Tentu saja, sambung Nana, pertanggungjawaban moral ini terkait dengan konteks harapan dan permasalahan di bidang pendidikan dasar.
Lanjut, Nana menyampaikan bahwa, kondisi yang ada saat ini, masih banyak problem yang berkaitan denga konteks kualitas pendidikan yang diharapkan sebagai suatu sistem, tentu saja saya secara “mandiri” tidak bisa memberikan solusi yang komprehensif. Namun, saya juga akan berusaha memberikan solusi pada problem tertentu misanya, fenomena kualitas guru secara umum, khususnya guru SD di wilayah Sultra.
Data UKG menunjukkan kemampuan guru SD berada di bawah jika dibandingkan guru PAUD, SMP dan SMA, terlepas dari segala yang dalil-dalil para guru, nilai UKG ini menujukkan pemetaan mengenai gambaran 2 kompetensi guru, yakni kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Dengan komposisi soal UKG 30 % untuk kompetensi pedagogik dan 70% kompetensi profesional.
“Jadi dapat kita bayangkan gambaran kompetensi guru SD di wilayah kita. Padahal 2 kompetensi menjadi modal dasar bagi guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya,”ujarnya.
- Reporter : Beni Saputra Laponangi
- Editor : Hermawan Lambotoe
Komentar