KENDARI, PORTALSULTRA.COM – Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam menyayangkan adanya beberapa daerah yang penyampaian laporan keuangannya tidak dilakukan langsung oleh pimpinan daerah, tetapi hanya diwakilkan oleh Sekretaris Daerah.
“Saya sebetulnya bisa memahami tapi, tidak mengharapkan ada daerah yang penyerahan laporan keuangannya itu harus diwakilkan. Meskipun Sekda selaku kuasa pengguna anggaran, tapi karena tanggung jawab utama itu ada pada kepala daerah sehingga momentum seperti ini seyogyanya jangan diwakilkan, seperti rapat-rapat biasa,” sesal Nur Alam dihadapan para Bupati dan Walikota, saat memberikan sambutan, Jum’at (31/3/2017).
Nur Alam mengatakan perlu mengingatkan kepada para bupati dan walikota, karena merasa bahwa sesuai dengan amanat konstitusi dan dirinya diberikan kewenangan untuk melakukan pengawasan.
“Saya harus mengingatkan saudara-saudara, meskipun kadang-kadang kabupaten sering merasa tidak nyaman kalau ditegur oleh gubernur. Tapi satu hal, disamping ini adalah hakikat dan tanggung jawab utama dari dari seorang gubernur seperti yang diamanatkan konstitusi, saya punya kewenangan untuk mengawasi saudara-saudara, sekaligus sebagai pembina,” kata Nur Alam.
Lanjut Nur Alam, dengan ketaatan dan kepatutan para kepala daerah untuk memahami struktur ketatanegaraan, maka ia yakin roda pemerintahan akan berjalan dengan baik.
“Tanpa bermaksud mengkualifikasi atau mendiskualifikasi kedudukan saudara-saudara. Dengan ketaatan dan kepatutan kita untuk memahami struktur ketatanegaraan kita, struktur dan tingkatan pemerintahan kita, maka saya yakini roda pemerintahan akan berjalan secara sistematis, sesuai dengan fungsi dan tanggungjawab masing-masing,” pungkasnya.
Dari 7 daerah yang menyerahkan laporan keuangan, 3 daerah yakni Konawe Selatan, Kolaka, dan Kolaka Utara, masing-masing hanya diwakili oleh Sekda. Sementara 5 daerah lainnya, laporan keuangan diserahkan langsung oleh Kepala Daerahnya. Kota Kendari melalui Walikota Kendari Asrun, Kabupaten Konawe oleh Bupati Kery Saiful Konggoasa, Bombana Pj Bupati Bombana Siti Saleha, dan Kabupaten Wakatobi oleh Bupati Wakatobi Hugua.
Penulis: Benny Syaputra Laponangi
Komentar