Pandemi Covid-19, Tak Ganggu Petani di Sultra Panen Raya Jagung

Sultra Raya744 views

Panen jagung yang dilakukan petani di Desa Onemanu, Kecamatan Lambandia, Kabupaten Kolaka Timur. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Pandemi Covid-19 tidak menjadi halangan bagi Balitbangtan BPTP Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan pemantauan dan pendampingan petani jagung di Sultra untuk panen raya.

Beberapa kabupaten di Sultra sedang melaksanakan panen raya seperti Kabupaten Muna, Kolaka Timur, dan Kabupaten Konawe Selatan.

Salah satu kabupaten yang dilakukan pendampingan pada saat panen adalah para petani jagung di Desa Wonua Raya Kecamatan Baito, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), yang tetap aktif panen raya seluas 7 hektar pada hamparan 70 Ha. Mereka panen raya seraya menjalankan protokol kesehatan penanganan virus Covid-19.

Ketua Kelompok Tani Sido Dadi Desa Wonua Raya Endang Suparno mengatakan, di tengah pandemi Covid-19, para petani di tempatnya selalu menjaga keamanan dan selalu melakukan langkah pencegahan penyebaran Covid-19. Hanya saja, para petani tetap melakukan pekerjaannya seperti biasa.

“Para petani sering mencuci tangan, tetap menjaga kesehatan, dan yang paling penting berusaha tetap menjaga jarak 1 meter dalam bekerja,” kata Endang Suparno, Rabu (8/4/2020).

“Untuk luas hamparan 70 hektar, sementara yang di panen 7 hektar. Varietas yang digunakan ialah Hibrida dengan potensi hasil 4-6 ton per hektar,” ujarnya.

Harapannya dengan adanya pendampingan teknologi yang akan dilakukan Balitbangtan BPTP Sultra dapat meningkatkan produktivitas tanaman jagung,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Balitbangtan BPTP Sulawesi Tenggara Muhammad Sidiq mengatakan, Kementerian Pertanian melalui Balitbangtan BPTP Sultra akan terus memantau pergerakan harga dan stok pangan di Sultra, sehingga masyarakat dan petani tidak perlu resah.

Pihaknya memastikan akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait guna mengamankan produksi pangan dan kesehatan para petani serta petugas lapangan. Hal ini agar kegiatan budidaya di Sultra tetap terus dilakukan sehingga produksi pangan di tengah pandemi Covid-19 tetap maksimal.

“Pada teleconference kemarin yang diikuti oleh seluruh Kepala Balitbangtan se-Indonesia, arahan dari Bapak Mentan jelas yakni agar dilakukan pemantauan terhadap ketersediaan pangan, kebutuhan dasar, dan stabilitas harga pangan mulai dari lapangan sampai ke pasar. Dan yang tidak kalah penting memastikan para petani, petugas lapangan, dan seluruh pejabat, staf, serta keluarga aman dari Covid-19,” tuturnya.

“Dalam mengawal ketersediaan pangan, program sterategis serta komoditas utama lainnya, kami melalui Liaison Officer (LO) telah melakukan pemantauan, komunikasi serta koordinasi dengan semua pihak terutama instansi terkait, penyuluh serta kelompok tani,” ujarnya.

“Koordinasi dilakukan untuk memastikan adanya kegiatan panen dan tanam pada komoditas utama sehingga kebutuhan pangan dan stabilitas harga dapat terpenuhi dan terjangkau oleh masyarakat,” katanya.

bni/bni

Komentar