Panen dan Temu Lapang Produksi Benih Sumber Jagung di Konawe Selatan

Sultra Raya541 views

Panen dan temu lapang produksi benih sumber jagung di Desa Pangan Jaya, Kabupaten Konsel. Foto: Istimewa

Konawe Selatan – Balitbangtan BPTP Sulawesi Tenggara (Sultra) melaksanakan kegiatan panen dan temu lapang produksi benih sumber jagung varietas Lamuru untuk mendukung swasembada jagung di Desa Pangan Jaya, Kecamatan Lainea, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Senin (12/8/2019).

Kegiatan dihadiri Kepala Balitbangtan Sultra yang diwakili Koordinator Program dan Evaluasi, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Konsel, Kepala BP3K Lainea, Kepala Desa Pangan Jaya, Penyuluh Lapangan, Kelompok Tani, dan Anggota se-Kecamatan Lainea serta Peneliti dan Penyuluh Balitbangtan BPTP Sultra.

Baca juga: Tingkatkan Kompetensi, BPTP Sultra Laksanakan Bimtek Informasi dan Teknologi Pertanian

Foto: Istimewa

Dalam sambutannya, Kabid Tanaman Pangan Dinas TPHP Kabupaten Konsel Budi Santoso, SP., MP mengapresiasi kegiatan produksi benih sumber untuk mendukung swasembada jagung di Desa Pangan Jaya dengan memperoleh hasil yang baik. Kegiatan tersebut dapat memberdayakan petani melalui penerapan teknologi jagung untuk menghasilkan benih sumber yang unggul dan bermutu.

“Dengan adanya kegiatan ini para petani pelaksana dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap ke arah positif guna mengembangkan usaha taninya berorientasi agribisnis menuju peningkatan kesejahteraan. Harapannya tahun depan dapat diprogramkan kembali untuk pengembangan jagung komposit,” ujar Budi.

Baca juga: Mantapkan Gelar Teknologi HPS ke-39, Tim Litbang Laksanakan Rapat Koordinasi

Foto: Istimewa

Sementara itu, Koordinator Program dan Evaluasi Balitbangtan BPTP Sultra Dr. Ir. Muhammad Alwi Mustaha, M.Si menyampaikan terima kasih kepada penanggung jawab kegiatan bersama tim, yang melakukan kegiatan produksi benih sumber dengan baik, meskipun kondisi alam yang kurang menguntungkan. Jagung komposit mempunyai kelebihan tahan terhadap kekeringan, harga benihnya murah, dan benihnya dapat langsung digunakan pada musim berikutnya.

Baca juga: Kepala BBP2TP Balitbangtan Tinjau Kesiapan Gelar Teknologi HPS ke-39 di Sultra

“Hasil panen yang telah dihasilkan untuk segera dilakukan prossesing menjadi benih, sehingga dapat segera digunakan. Selain menghasilkan benih diharapkan dapat meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh dalam mengadopsi inovasi teknologi yang dilakukan dari proses penanaman sampai pada tahap pemasaran pada kegiatan tersebut, sehingga hal ini dapat berdampak pada peningkatan ekonomi dan mensukseskan swasembada jagung,” kata Muhammad Alwi.

bni/adv

Komentar