Sosialisasi dan launching unit pengolahan kelapa terpadu dan penyerahan bibit unggul kelapa dalam Babasal dari Balitpalma Badan Litbang Pertanian. Foto: Istimewa.
Bombana – Pemerintah Bombana konsen untuk melakukan pengembangan dan peningkatan produksi dan ekonomi petani kelapa, hal ini diwujudkan melalui program Gerakan Pengembangan Palma Terpadu (GP2T).
Baca juga: Tingkatkan Kerja Sama, BPTP Balitbangtan Sultra Lakukan FGD
Sosialisasi dan launching unit pengolahan kelapa terpadu dan penyerahan bibit unggul kelapa dalam Babasal dari Balitpalma Badan Litbang Pertanian, pada Senin (25/3/2019). Kegiatan ini dihadiri Kepala Dinas Pertanian Kab. Bombana, Kepala Balitpalma Manado, Kepala BPTP Balitbangtan Sultra yang diwakili oleh Didik Raharjo, SP, Peneliti Balitpalma, Penyuluh Pertanian Kab. Bombana, dan Kelompok Tani, bertempat di Kelurahan Kastarib, Kecamatan Poleang.
Baca juga: BPTP Balitbangtan Sultra Desiminasikan Teknologi Jajar Legowo Super di Baubau
Pemda Bombana melalui Kepala Dinas Pertanian Ir. Hj. Andi Nur Alam, M.PW mengapresiasi kepada Badan Litbang Pertanian yang telah mendukung program tersebut, melalui pendampingan teknologi budidaya dan pengolahan hasil kelapa dan penyediaan bibit unggul kelapa dalam Babasal dari Balitpalma Manado sebanyak 40.000 biji dan pada tahun 2018 juga telah menerima bantuan bibit kelapa dalam dari BPTP Balitbangtan Sultra sebanyak 5.000 bibit.
Baca juga: Sultra Pacu Luas Tambah Tanam Pajale
Kepala Balai Penelitian Palma Dr. Ir. Ismail Maskromo, M.Sc dalam sambutannya menyampaikan bahwa, Badan Litbang Pertanian dalam hal ini Balitpalma Manado dan BPTP Balitbangtan Sultra akan serius untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan Pemda Bombana melalui pendampingan teknologi kelapa yaitu penyedian varitas unggul kelapa, teknologi pengolahan hasil kelapa.
Varietas unggul kelapa dalam yang diserahkan ini yaitu, kelapa dalam Babasal varietas ini mempunyai keunggulan diantaranya jumlah buah/tandan >10 butir, jumlah buah/pohon rata-rata 128 butir, kadar minyak dan protein tinggi, daging buah tebal. Potensi produksi kopra sekitar 3 ton/ha/tahun.
“Oleh karena itu, petani diharapkan melakukan budidaya kelapa ini dengan tepat agar hasil yang diperoleh sesuai dengan keunggulan dari kelapa Babasal tersebut,” ungkap Ismail.
Petani menyambut baik kegiatan ini dan berharap kepada Pemda Bombana untuk mengembangkan kelapa unggul ini ke wilayah kecamatan lain dan memberikan bantuan pupuk kepada petani kelapa agar produktivitas kelapa dapat meningkat sesuai yang diharapkan.
Pada kegiatan ini juga dilakukan demo penggunaan mesin pengolahan kelapa seperti pembuatan minyak sehat, pembuatan cocopeat, dan lain-lain, serta dilakukan peninjauan tempat pembibitan kelapa dalam Babasal. (Adv)
Komentar