Pemerintah Ingin Nambah Utang Lagi, Sebesar Rp597 Triliun di 2017

PORTALSULTRA.COM– Saat ini pemerintah  melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) sedang melakukan ancang-ancang  untuk menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) pada tahun 2017 mendatang sebesar Rp597,035 triliun. Dari jumlah tersebut, total penerbitan SBN Netto ditargetkan sebesar Rp399,8 triliun.

Robert Pakpahan yang saat ii menjabat sebagai Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko menyampaikan, dari total target penerbitan SBN 2017, terdapat utang jatuh tempo sebesar Rp164,02 triliun. Selain itu, dana ini juga akan digunakan untuk SBN Cash Manajemen sebesar Rp30 triliun dan rencana Buybacksebesar Rp3 triliun.

“Untuk penerbitan terdiri dari domestik 80% dan international bond 20% . Kalau dari sisi domestik terdiri dari lelang sebesar 73% dan non lelang sebesar 7%,” tuturnya di Hotel Aston, Bogor, Sabtu (26/11/2016) malam.

Ditargetkan, Rp358,2 triliun atau 60% dari target bruto penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) akan digunakan pendanaan awal tahun (front loading) sepanjang semester I-2017 mendatang. Diharapkan, penerbitan SBN ini banyak diminati oleh masyarakat.

Direktur Jenderal Perbendaharaan Marwanto Harjowiryono juga menyampaikan bahwa hingga akhir tahun diperkirakan pemerintah masih memiliki Sisa anggaran lebih sebesar Rp51,1 triliun hingga akhir tahun 2016. Dana ini maka saja digunakan untuk pendanaan di awal tahun 2017 mendatang.

Untuk itu, pemerintah pun memiliki sumber pendanaan tanpa harus menunggu adanya tambahan penerimaan. Salah satunya adalah melalui Google yang hingga saat ini masih berada dalam tahap pembahasan.

“Konteks Januari kita perlu cash untuk gaji dan pensiun Rp15-16 T, dan bayar DAU Rp34 triliun. Nah dalam kondisi Januari kita harapkan ada dari penerimaan yang rata-rata Rp70-80 triliun per bulan. Dengan demikian dengan SILPA yang ada tadi Rp51 triliun kita bisa handledengan baik. Namun ini tergantung dengan situasi penerimaan di Desember dan Januari,” pungkasnya. (Okezone)

Komentar