PERAN PEMUDA SEBAGAI PENGGERAK EKONOMI KREATIF

Khazanah8,446 views

Pemuda merupakan pemegang tongkat estafet kepemimpinan dimasa depan, sekaligus sebagai generasi muda harapan bangsa. Mereka adalah anak bangsa yang memiliki potensi idealisme untuk mewujudkan Indonesia unggul yang menjadi cita-cita founding father kita 66 tahun yang lalu. Sangat dirasakan semangat idealisme para pemuda termasuk kepeduliannya terhadap bangsa  ini masih sangat tinggi. Tercermin dari kritik dan berbagai keprihatinan yang diungkapkan atas kekurangan penyelenggaraan pembangunan yang sedang berlangsung  serta kemajuan  Ekonomi. Yakinlah, kritik yang disampaikan karena adanya keinginan supaya gerak pembangunan dan kemajuan Ekonomi mencapai sasaran sebagaimana yang direncanakan untuk kemajuan bangsa ini. peran nyata pemuda sebagai penggerak ekonomi, sangat diharapkan untuk menopang  keberlangsungan Ekonomi bangsa. Pemuda juga memiliki kelebihan yaitu MAMPU berpikir diluar kebiasaan atau disebut juga out of the box. Dengan adanya kemampuan tersebut, pemuda dapat berpikir secara kreatif dan mampu mengembangkan sesuatu menjadi lebih bernilai.

Seiring dengan itu bahwa keadaan perekonomian di dunia kian memperlihatkan persaingan yang ketat. Tiap negara maju maupun berkembang berburu untuk menjadi pemilik pertumbuhan ekonomi terbaik di dunia. Namun tetap saja pemenangnya hanya satu. Hal inilah yang mendasari seluruh negara berlomba untuk menjadi urutan nomor 1. Dengan adanya persaingan yang ketat ini mengharuskan Indonesia untuk terus menggali potensi dan kekayaan sumber ekonomi untuk memajukan dan mensejahterakan rakyat. Salah satu solusi yang dapat dilakukan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yaitu dengan pemberdayaan Ekonomi Kreatif.

Ekonomi kreatif merupakan gelombang ekonomi baru yang lahir pada awal abad ke-21. Gelombang ekonomi baru ini mengutamakan intelektual sebagai kekayaan yang dapat menciptakan uang, kesempatan kerja, pendapatan, dan kesejahteraan. Inti dari ekonomi kreatif terletak pada industri kreatif, yaitu Industri yang digerakkan oleh para kreator dan innovator. Dalam sebuah wawancara bersama Donna Ghelfi dari World Intellectual Property Organization (WIPO), John Howkins mengatakan bahwa ekonomi kreatif sebagai  “the creation of value as a result of idea” (kegiatan ekonomi dimana input dan outputnya adalah Gagasan) disinilah pentingnya peran pemuda akan ide-ide mereka dalam berkarya sebagai penggerak Ekonomi Kreatif.

Belajar dari pemahaman itu maka kita dapat melihat bagaimana perkembangan  Kota Solo dengan wisata kuliner, pasar seni dan barang antik dan pertunjukan seni berbasis budaya,  Kota Bandung dengan distro  atau factory outletnya, Kota Batu dengan wisata kebun Apelnya  sehingga dijuluki sebagai De Kleine Zwitserlandatau Swiss Kecil di Pulau Jawa, Kota Jember dengan Jember Fashion Festival nya atau bagaimana dengan Kota Bangkok mengemas potensi wisata “Chao Praya River”  yang sesungguhnya, dari yang “biasa-biasa saja” menjadi sesuatu yang “luar biasa” dimana pada setiap pemberhentian jalur sungai, diberi sentuhan kreatifitas dan inovasi, menjelma menjadi destinasi wisata yang berperan sentral dalam menggerakkan ekonomi  masyarakat  lokal Thailand,  dengan beragam produk kerajinan, pertunjukan seni, dan event-event  lainnya.

Mengingat peran ekonomi kreatif yang semakin meningkat bagi perekonomian suatu wilayah, terutama terhadap pengembangan ekonomi berbasis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Bahlil Lahadahlia Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI)  mengatakan, generasi muda memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berkembang dewasa ini banyak ditopang generasi muda. “Sebagian mereka masuk ke industri kecil dan menengah sektor kreatif,”  maka tidaklah heran jika semakin banyak kota yang menjadikan ekonomi kreatif  sebagai ujung  tombak dan katalisator pengembangan ekonomi daerahnya.Untuk menjadi pemenang di tengah  persaingan yang semakin ketat ini,  Florida mengungkapkan (The Rise of Creative Class),  kota-kota, daerah, dan provinsi harus lebih menumbuhkan “iklim orang-orang” yang dimotori oleh KAUM MUDA, dengan semangat inovasi dan kreatifitas, MAMPU berperan  layaknya sebuah Midas Touch, yakni memoles sesuatu dari yang “biasa-biasa saja menjadi “sesuatu yang luar biasa”.

Sehubungan dengan hal itu, Kota Kendari dengan jumlah sumberdaya manusia yang besar sesungguhnya sangat berpotensi melahirkan Kreator-Kreator MUDA yang berjiwa Kreatif dan Inovatif  sehingga MAMPU menjadi pengusaha-pengusaha yang Bisa membawa Kota Kendari lebih baik serta maju dalam bidang Ekonomi Kreatif. Dan kini Kota Kendari membuktikan itu, banyak dari kalangan MUDA yang bermunculan menjadi Aktor dalam penggerak Ekonomi Kreatif.

Namun, sangat sungguh di sayangkan dalam konteks praktek menjalankan dan mengembangkan bisnis Ekonomi Kreatif masih terdapat beberapa kendala-kendala diantaranya yang pertama, Kebijakan Pemerintah Belum Berpihak pada Komunitas Kreatif.  Kedua Pengembangan industri kreatif belum optimal, terutama disebabkan kurangnya daya tarik industri, model bisnis industri kreatif yang belum matang, serta risiko usaha yang harus dihadapi; ketiga, Pengembangan konten, kreasi, dan teknologi kreatif belum optimal, terutama disebabkan infrastruktur internet belum memadai,  infrastruktur gedung pertunjukan belum memenuhi standar, mahalnya mesin produksi, mahalnya piranti lunak penghasil produk dan jasa kreatif, kurangnya riset konten, dan kurangnya aktivitas pengarsipan konten;  keempat  Kurangnya perluasan dan penetrasi pasar bagi produk dan jasa kreatif di dalam dan luar, terutama disebabkan oleh kurangnya apresiasi terhadap kreativitas lokal, kurangnya konektivitas jalur distribusi nasional, dan rendahnya monitoring terhadap royalti, lisensi,dan hak cipta;  kelima. Lemahnya institusi industri kreatif, terutama disebabkan oleh belum adanya payung hukum yang mengatur tata kelola masing-masing subsektor industri kreatif; iklim usaha belum cukup kondusif, apresiasi yang rendah; keenam Minimnya akses pembiayaan pelaku sektor ekonomi kreatif, terutama disebabkan belum sesuainya skema pembiayaan dengan karakteristik industri kreatif yang umumnya belum bankable, high risk high return, cash flow yang fluktuatif, serta aset yang bersifat intangible; dan ketuju Pengembangan Sumber Daya Ekonomi Kreatif belum optimal, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia, antara lain masalah kelangkaan bahan baku, kurangnya riset bahan baku, kesenjangan antara pendidikan dan industri, serta standardisasi dan sertifikasi yang belum baik.

Oleh sebab itu, harapannya pada pemerintah kedepan penting dalam progamnya memperhatikan pengembangan dan kemajuan Ekonomi Kreatif karena dalam proses pengembangan dan kemajuan Ekonomi Kreatif sangat dibutuhkan peran dari pemerintah Kota Kendari sebagaimana Ekonomi Kreatif dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan Ekonomi Kota Kendari. Geliat Ekonomi Kreatif  ini hendaknya jangan disia- siakan. Pemerintah perlu memfasilitasi dengan menyediakan pasar dan faktor-faktor produksi. Kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil juga hendaknya berpihak pada kemajuan Ekonomi Kreatif. Hal ini telah dibuktikan oleh Pemerintah Inggris yang terus mendorong tumbuhnya pelaku kreatif di Negara tersebut melalui fasilitasi dan bantuan dana sehingga Inggris dikenal sebagai negara yang penuh dengan kreatifitas.

Pada dasarnya strategi pengembangan ekonomi kreatif  terletak pada Financial Support (dukungan modal),  Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia) dan Basic Regulation (aturan main/perundang-undangan). Dalam hal ini peraturan pemerintah yang  MAMPU mengakomodir kepentingan perkembangan Ekonomi Kreatif, SDM yang berkualitas dan Network (pembentukan jaringan) yang solid antara Aktor Ekonomi Kreatif, praktisi teknologi, dan pemerintah. Karena kreatifitas dan teknologi merupakan sebuah proses yang harus selalu berdampingan, selain itu juga diperlukan pelatihan namun tidak cukup hanya pelatihan tetapi bagaimana bisa ada proses pembinaan untuk mengembangkan usaha dengan baik agar memiliki daya saing.

Seyogianya Pemerintah kedepaan  harus mulai konsen terhadap produk Ekonomi Kreatif  karena sektor ini merupakan sektor ekonomi yang selalu terbarukan. Pembinaan sektor produksi sangat penting untuk menjaga serta memperbaiki kualitas produk yang akan dijual. Pemetaan sektor Ekonomi Kreatif  yang dilanjutkan dengan pembinaan pada keseluruhan aspek yang dibutuhkan harus dilakukan secara serius bukan hanya sebatas pada gugur kewajiban di atas kertas.

Tidak lepas dari hali itu yang harus dipertahankan dalam pengembangan Ekonomi Kreatif adalah pemerintah Kota Kendari tetap menyediakan fasilitas publik yang dapat diakses dengan mudah sehingga dapat dijadikan ajang berkreasi dan penyaluran ekspresi setiap Anak MUDA Kota Kendari…

Muh. Husriadi
Mahasiswa Pascasarjana ADM. Bisnis
Universitas Brawijaya Malang
Asal Kota Kendari

 

Komentar