Pilkada Purna, Dakwah Tiada Jeda

Khazanah279 views

لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

“Kami beritahukan semua ini agar kalian tidak berputus asa karena gagal meraih sesuatu atau berbangga diri karena berhasil mendapatkan apa yang Allah berikan kepada kalian. Allah tidak menyukai orang-orang yang membanggakan diri lagi congkak.” [QS Al-Hadiid, 57: 23]

Jikapun kita menyebutnya “Menang”, maka syiar terbaik kemenangan adalah amanat Allah, “Subhaanallaah walhamdu Lillaah, Astaghfirullaahal ‘Azhiim wa Atuubu Ilaih.”

Sebab kemenangan sejati hanyalah saat telapak kaki kita semua telah kukuh berada di dalam surga; maka segala kemenangan di dunia hanyalah ujian di tingkat berikutnya.

Ujian berat bagi Mas @aniesbaswedan & Bang @sandiuno untuk memenuhi semua janji programnya bagi warga Jakarta, untuk tetap jujur, tetap amanah, tetap adil, tetap tawadhu’. Ada seabrek tanggungjawab yang kelak akan diminta oleh Allah dan semua yang dipimpinnya. Belum pula mereka yang memang tak menginginkan selain keuntungan bagi dirinya semata; mereka akan mendekat dengan cara terhalus hingga terkasar kiranya.

Doa kami untuk Nandalem semua.

Ujian yang amat nyata bagi seluruh ‘Ulama, Asatidz, Du’at, dan para Muharrik Islam semua. Sebab selain menjaga istiqamah ummat yang telah memenangkan suara, dengan menghidupkan pemakmuran Shubuh dan Masjid, dengan menyuburkan Majelis Taklim, hingga pemberdayaan sosial ekonomi; ada kira-kira duaperlima pemberi suara yang masih jadi PR besar dakwah ke depan. Islamofobia dan sekularisme yang menjangkit, perlu obat mujarab dari dakwah penuh hikmah serta penerjemahan Diin ke dalam akhlaq dan manfaat yang hadir.

Akhirnya, “Jazaakumullaahu khayran” kepada seluruh pejuang di Jakarta, Indonesia, bahkan berbagai penjuru dunia untuk doa-doa, fikiran, aneka karya, dan tentu tenaga. Jayakarta, fathan mubiina, yang menurut para Mufassir adalah Perjanjian Hudaibiyah, selaiknya hanya awal gelombang kebangkitan kesadaran berkeimanan dan beramal shalih seluruh rakyat Indonesia.

Hingga nanti kita hadiahkan ummat Islam Indonesia sebagai pembawa kabar gembira, pemberi peringatan, penyeru ke jalan Allah dengan izinNya, dan pelita yang bercahaya untuk seluruh dunia.

Allaahu Akbar wa Lillaahil Hamd. Allah-lah Yang Maha Besar, hanya bagiNya segala pujian.

Oleh: Salim A. Fillah

Komentar