Stunting di Sultra Alami Penurunan 2,4 Persen

Kesehatan9 views

Kendari – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara mengklaim angka stunting di Sultra mengalami penurunan. Kini di posisi sembilan, sebelumnya berada di posisi kelima dari 12 daerah prioritas nasional. Stunting di Sultra Alami Penurunan 2,4 Persen.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara, Asmar mengungkapkan, menurunnya angka stunting merupakan hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) 2022.

“Dulunya kita urutan kelima, sekarang sudah urutan sembilan daerah prioritas nasional. Ini cukup baik, walaupun belum keluar dari 12 daerah prioritas nasional penanganan stunting,” ungkapnya, Senin (15/5).

Dijelaskan, program percepatan penurunan stunting di Sultra menunjukkan hasil yang positif. Hal itu dibuktikan dengan angka stunting dalam setahun mengalami penurunan hingga 2,4 persen.

“Jadi, jumlah stunting di tahun 2021 berada di angka 30,2 persen. Namun pada tahun 2022, persentasi prevalensi stunting Sulawesi Tenggara ada di posisi 27,7 persen,” ujarnya.

Dia menuturkan, untuk tahun 2023 ini pihaknya tetap melanjutkan berbagai program yang dinilai memberikan pengaruh positif pada percepatan penurunan stunting, mulai dari program Bapak Asuh Anak Stunting, Dapur Sehat, dan sebagainya.

“Jadi selanjutnya kami perkuat program yang sudah bagus. Dan sekarang kita juga coba untuk terus merapatkan barisan dengan pihak terkait untuk percepatan penurunan stunting di Sulawesi Tenggara,” ucapnya.

Lanjutnya, turunnya angka stunting tentu saja menjadi kerja semua lintas sektor, meskipun Sulawesi Tenggara masih di posisi 12 provinsi prioritas percepatan penurunan stunting. Stunting di Sultra Alami Penurunan 2,4 Persen.

“Kami berharap kedepan angka stunting kita semakin menurun sesuai dengan target yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat,” pungkasnya.*/adl

Sumber : Lintas21.com

Komentar