SYI’AR

Khazanah412 views
View this post on Instagram

SYI'AR 1. Ketika berqurban dianjurkan beramai-ramai ke tanah lapang menyaksikan penyembelihan hewan qurban, karena di dalamnya ada syi'ar. Membangkitkan semangat bagi yang lesu, memicu motivasi bagi yang lemah. Bersama orang-orang beriman itu seperti charge, ada sholat berjamaah, ada sholat Jumat, ada Idul Fithri. 2. Paling sulit mengumpulkan orang banyak, kalau tidak percaya tanyalah pada Caleg. Tapi ketika hati lebih dahulu bergerak, maka jasad terasa ringan. 3. Kerja besar seperti ini menunjukkan kerjasama sebuah tim. Stadion sepak bola mengingatkan kita pada kerjasama solid antara striker, back, keeper dan supporter. Semua mesti bergerak; artis, pejabat, aparat, Ulama dan masyarakat. Berhenti berarti mati. 4. Tabligh Akbar hanyalah pintu. Jangan berhenti di depan pintu. Jangan merasa sudah masuk rumah padahal baru berdiri di depan pintu. Apa setelah itu? Lanjutkan dengan ngaji ke Pesantren. Temui Habaib dan Kiyai. Ramaikan Masjid dan Musholla dengan sholat berjamaah dan ta'lim. 5. Semua amal ini akan terbang seperti kayu besar terbakar api berubah jadi arang, tak lama menjadi abu, ditiup angin hilang tak berbekas. Abu di atas tunggul. Jaga dengan ikhlas. Lillah, billah, karena Allah. Bekal menghadap Allah. GBLA Kota Bandung, 21 Jumadil Ulaa 1440 26 Januari 2019 • • 📷 @tafaqquhonline @benzoitubejo 🎬 Videonya di channel Youtube Tafaqquh Video

A post shared by Ustadz Abdul Somad (Official) (@ustadzabdulsomad) on

1. Ketika berqurban dianjurkan beramai-ramai ke tanah lapang menyaksikan penyembelihan hewan qurban, karena di dalamnya ada syi’ar. Membangkitkan semangat bagi yang lesu, memicu motivasi bagi yang lemah. Bersama orang-orang beriman itu seperti charge, ada sholat berjamaah, ada sholat Jumat, ada Idul Fithri.

2. Paling sulit mengumpulkan orang banyak, kalau tidak percaya tanyalah pada Caleg. Tapi ketika hati lebih dahulu bergerak, maka jasad terasa ringan.

3. Kerja besar seperti ini menunjukkan kerjasama sebuah tim. Stadion sepak bola mengingatkan kita pada kerjasama solid antara striker, back, keeper dan supporter. Semua mesti bergerak; artis, pejabat, aparat, Ulama dan masyarakat. Berhenti berarti mati.

4. Tabligh Akbar hanyalah pintu. Jangan berhenti di depan pintu. Jangan merasa sudah masuk rumah padahal baru berdiri di depan pintu. Apa setelah itu? Lanjutkan dengan ngaji ke Pesantren. Temui Habaib dan Kiyai. Ramaikan Masjid dan Musholla dengan sholat berjamaah dan ta’lim.

5. Semua amal ini akan terbang seperti kayu besar terbakar api berubah jadi arang, tak lama menjadi abu, ditiup angin hilang tak berbekas. Abu di atas tunggul. Jaga dengan ikhlas. Lillah, billah, karena Allah. Bekal menghadap Allah.

GBLA Kota Bandung,

21 Jumadil Ulaa 1440

26 Januari 2019

Komentar