KENDARI, PORTALSULTRA.COM – Informasi pemukulan atas massa yang melakukan unjuk rasa di depan Kantor Kemenag Sultra pada Selasa (3/1) ternyata hanya hoax alias berita bohong.
Hal ini disampaikan langsung oleh Salah seorang warga yakni Alaika Salam Ajo, yang menyaksikan peristiwa tarik-menarik yang terjadi antara pengunjuk rasa dan masyarakat yang ingin menyaksikan langsung kemeriahan pelaksanaan Hari Amal Bhakti (HAB).
Hal ini juga dibenarkan oleh Kanwil Kemenag Mohammad Ali Irfan saat ditemui diruang kerjanya, bahwa apa yang dituduhkan itu hanyalah upaya untuk memfitnah Kemenag Sultra
Menurut, Ali Irfan, tuduhan yang melibatkan preman untuk menghalau unjuk rasa adalah fitnah yang dialamatkan ke Kemenag Sultra.
“Yang punya preman kan mereka,” ungkapnya sambil menunjukkan beberapa pesan teror yang ditujukan kepadanya.
Sementara itu, Alaika Salam Ajo mengungkapkan, jika sebelumnya, Kasat Intel Polresta Kendari beserta aparatnya yang kebetulan berada dilokasi telah menyatakan bahwa insiden itu bukanlah pemukulan, melainkan tarik menarik. Tarik menarik itu, kata Alaika, disebabkan oleh masyarakat yang ingin menyaksikan secara langsung penampilan drum band.
“Drum band itu salah satu penyemarak dari rangkaian upacara Hari Amal Bhakti (HAB) ke-70,” terangnya.
Lanjut dia, diduga masyarakat yang menyerobot hanya ingin menyaksikan secara langsung penampilan drum band, namun dihalangi oleh demonstran. Karena penasaran sehingga masyarakat nekat menerobos barisan polisi yang kemudian terjadi tarik menarik.
“Tarik-menarik itu salah paham, maka polisi melerai tapi tidak ada pemukulan. Sedangkan versi demonstran ada anggotanya yang dipukul oleh preman, sedangkan disini tidak ada preman,” terangnya.
Editor : Ajmain Yusdin
Komentar