KENDARI, PORTALSULTRA.COM – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Anti Plagiat (Format) Sultra, menggelar dialog anti plagiarisme dengan tema plagiat melilit calon rektor terpilih Universitas Halu Oleo (UHO).
“Mengapa baru hari ini kita coba ungkap, karena pada saat itu (pemilihan rektor, red) kita masih kekurangan bukti terkait dengan plagiat yang dilakukan oleh calon rektor terpilih ini. Nah sekarang sudah ada,” ungkap salah satu panelis dialog anti plagiarisme Dr Muhammad Yuris yang berlangsung di Plaza Inn Hotel, Senin (10/7/2017).
Sementara itu, salah satu guru besar UHO yang hadir, La Rianda, menyatakan bahwa, jika plagiat itu dilakukan oleh seorang mahasiswa, maka bisa hanya sebatas teguran, karena menurutnya, masih dalam tahap pembelajaran ditambah ketidaktahuannya. Tetapi hal lain jika pelakunya adalah seorang dosen atau malah berstatus sebagai guru besar.
“Kalau mahasiswa mungkin masih bisa sebatas teguran karena barangkali dia tidak tahu. Selain itu, masih dalam proses belajar juga. Tetapi kalau pelaku plagiat itu adalah dosen, bahkan dia adalah guru besar maka ini sangat disayangkan sehingga harus ditindak tegas sesuai dengan proses hukum yang ada,” ungkapnya saat hadir dalam dialog anti plagiarisme.
Baca juga: Dituding Lakukan Plagiat, Zamrun: Saya Cooling Down Aja
Hadir juga dalam kegiatan tersebut, sejumlah dosen dan guru besar yang menyatakan dukungan mereka, menolak plagiat oleh calon rektor terpilih UHO.
Setelah acara dialog berakhir, terlihat para mahasiswa dan dosen mulai bergerak untuk melanjutkan aksinya di kampus baru UHO.
Dengan menggunakan kendaraan roda empat juga roda dua, mereka membawa spanduk yang berisi nama dan tanda tangan dosen serta guru besar terkait penolakan plagiat yang dilakukan oleh calon rektor terpilih UHO 2017.
Penulis: Benny Syaputra Laponangi
Komentar