
KENDARI, PORTALSULTRA.COM – Guna menurunkan total fertility rate (TFR) di Sultra, Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar forum koordinasi advokasi dan KIE “Below the line” program KKBPK tingkat kabupaten/kota tahun 2017 di Swiss Bel Hotel, Kamis (13/4/2017).
Kepala Sub Bidang Advokasi dan KIE Muslimin mengatakan, dalam kegiatan ini terdapat dua item penting yang dilaksanakan yakni workshop advokasi KIE pengembangan kampung KB dan pengelolaan mobil penerangan KB.
“Kegiatan ini sebagai tindak lanjut untuk mengkampanyekan KB hingga kedaerah, karena BKKBN sebagai institusi yang ditugaskan oleh negara untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk,” ujarnya.
Materi yang dibahas dalam kegiatan tersebut, yaitu tentang capaian dan pemakaian alat kontrasepsi dan sejauh mana progres pasca pencanangan kampung KB. “Kita akan melihat ada perubahan atau tidak,” katanya.
Dalam road map BKKBN untuk tahun 2016 telah ditetapkan bahwa disetiap kabupaten/kota terdapat satu kampung KB dan di tahun 2017 ini ditetapkan disetiap kecamatan terdapat satu kampung KB.
Sedangkan untuk mobil penerangan KB, kata dia, adalah salah satu media untuk mengkampanyekan program KB. Menurutnya, di Sultra masih terdapat tiga daerah yang belum memiliki mobil penerangan KB yaitu Kabupaten Buton Selatan, Buton Tengah dan Muna Barat.
“Melalui kegiatan ini juga akan diusulkan tentang pengadaan mobil penerangan KB,” ungkapnya.
BKKBN Provinsi tidak menjangkau semua daerah, karena itu seluruh pembina di seluruh kabupaten/kota se-Sultra diundang untuk diberikan penguatan dan menyegarkan kembali dalam hal pembinaan kampung KB dan mobil penerangan KB.
Penulis: Ajmain Yusdin
Komentar