KENDARI, PORTALSULTRA.COM – Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dikenal dengan berbagai potensi alam yang begitu melimpah. Namun sayang sekali, usianya yang ke 53 tahun, Prov Sultra masih menyandang atau dinilai oleh Pemerintah Pusat sebagai daerah yang belum mandiri.
Hal ini diungkapkan Ririn Qodariah saat ditemui usai menghadiri FGD Forom Data di Same Hotel Kendari. Menurut Kepala Kantor Wilayah Direktorat Perbendaharaan Prov Sultra, dari kajian fiskal regional, Sultra masih jauh dari kategori daerah mandiri.
Pasalnya, kata Ririn, jika dilihat dari sudut APBD atau yang disetorkan Pemprov Sultra ke Pemerintah Pusat itu sangat kecil. Justru, kata Ririn, kucuran dana dari pusat yang masuk ke Sultra begitu besar, sehingga dari sisi kemandirian Sultra dinilai masih sangat jauh.
“Jadi dana APBD yang disetor ke pusat itu sangat kecil, justru APBN yang banyak masuk ke Sultra,”terangnya.
Untuk keluar dari predikat daerah yang belum mandiri, kata Ririn, Pemprov harus memperhatikan setoran pajak diantaranya, Pajak Bumi dan Bangunan, Kehutanan, Pertambangan, dan masih beberapa indikator yang harus dipenuhi.
“Pemprov harus memperhatikan beberapa indikator seperti, PBB, Kehutanan dan Pertambangan,”ujarnya.
Lanjut, Ririn juga menyampaikan, perlunya pengelolahan SDA yang baik. Jika dikelolah dengan baik tentu akan berdampak pada peningkatan PAD sultra, dan itu bisa mengeluarkan sultra dari predikat daerah yang masih jauh dari kata mandiri.
Penulis: Hermawan Lambotoe
Komentar