PORTALSULTRA.COM–Sedikitnya 40 orang tewas dalam insiden yang melanda proyek pembangunan pembangkit listrik di Jiangxi, China. Sejumlah pekerja lainnya dilaporkan masih terjebak puing reruntuhan.
Dilaporkan kantor berita resmi China, Xinhua, seperti dilansir Reuters dan AFP, Kamis (24/11/2016), insiden ini terjadi di Fengcheng, Provinsi Jiangxi pada Kamis (24/11) pagi sekitar pukul 07.00 waktu setempat. Petugas penyelamat telah dikerahkan ke lokasi kejadian.
Insiden ini terjadi pada menara pendingin pada pembangkit listrik yang masih dalam proses pembangunan. Salah satu platform pada menara pendingin itu roboh dan menimpa pekerja yang ada di bawahnya.
Berbagai foto dari lokasi kejadian menunjukkan lempengan beton, balok baja dan potongan logam saling bertumpuk di bagian dasar sebuah struktur yang berbentuk lingkaran besar.
Otoritas setempat memperkirakan korban tewas masih akan terus bertambah, karena sejumlah pekerja yang tidak diketahui jumlah pastinya masih terjebak reruntuhan. Lima pekerja yang mengalami luka-luka telah dilarikan ke rumah sakit setempat.
“Tampaknya (jumlah korban tewas) akan meningkat karena sejumlah orang masih terjebak,” sebut Xinhua dalam laporannya.
Dilaporkan media lokal China Jiangxi Online, sekitar 68 orang dilaporkan ada di lokasi saat insiden itu terjadi.
Dua unit pembangkit listrik tenaga batu bara yang mampu menghasilkan listrik 1.000 megawatt mulai dibangun pada Juli lalu dan diperkirakan selesai pada awal tahun 2018 mendatang. Proyek ini memakan dana 7,67 miliar yuan atau setara Rp 15 triliun.
Insiden mematikan semacam ini cukup sering terjadi di kawasan industri di China. Kemarahan publik akibat kurangnya standar keamanan terus meluas. Serangkaian insiden mematikan di kawasan industri terus terjadi di berbagai wilayah China, mulai dari di area tambang hingga kebakaran pabrik. Otoritas China bertekad untuk meningkatkan standar keselamatan di fasilitas industri semacam ini. (det)
Komentar