KENDARI, PORTALSULTRA.COM – Berdasarkan hasil hitung TPS (form C1) Pilwali Kota Kendari yang dirilis di situs resmi kpu.go.id, pasangan ADP-Sul unggul sebesar 41,00% atau 62.025 suara dengan selisih sebesar 4,14% atau 6.256 suara dari perolehan suara Rasak-Haris yang hanya memperoleh 36,86% atau 55.769 suara. Kekalahan Rasak-Haris menurut pengamat politik Najib Husen dikarenakan beberapa hal.
“Seminggu jelang survei itu bahkan sampai ada 6 Lembaga Survei yang menunjukkan bahwa Rasak itu pemenang di Pilwali. Namun ada ruang yang digunakan oleh ADP, yakni suara yang mendukung Rasak kemarin adalah suara yang masih punya kemungkinan untuk berpindah. Jadi bukan suara yang fanatik. Artinya suara-suara tersebut berpotensi untuk pindah jika ada pengaruh yang dilakukan salah satu pasangan calon. Sehingga menyebabkan suara itu beralih kepada pasangan calon lain,” terang Pengamat Politik, Najib Husen yang dihubungi melalui sambungan telefon seluler, Senin (20/2).
Dosen Komunikasi ini juga menambahkan bahwa hasil survei yang dilakukan oleh Laboratorium FISIP UHO terlihat masih ada sekira 40% suara pemilih yang berpotensi mendukung pasangan calon lain.
“Jika melihat survei Laboratorium FISIP kemarin itu masih ada 40% suara yang berpeluang mendukung pasangan calon lain. Sehingga disitulah ruang yang digunakan oleh ADP untuk mempengaruhi suara-suara dari Rasak,” tambah Najib.
Najib menilai bahwa mesin politik dari Rasak-Haris yang tidak berjalan dengan maksimal sehingga menyebabkan ADP mampu meraih sekira 60% suara dari Rasak.
Selain itu kata Najib, ada mesin politik yang tidak dimiliki oleh Rasak dan itu ada di ADP yakni mesin birokrasi.
“Ada mesin politik yang tidak dimiliki oleh Rasak dan itu ada di ADP, yakni birokrasi. Mesin birokrasi sangat kuat bermain dengan kemenangan ADP kemarin,” tutup Najib.
Editor : Benny Syaputra Laponangi
Komentar