Amburadul! Pengangkatan Penyuluh Agama Islam Non PNS Kabupaten Buton Dinilai Syarat Nepotisme

Buton Raya354 views

KENDARI, PORTALSULTRA.COM– Pengangkatan penyuluh agama Islam non PNS dilingkungan Buton dinilai syarat dengan nepotisme. Pasalnya, peserta yang diluluskan oleh pengawas dan penguji dinilai tidak mengikuti standar yang sudah digariskan oleh Kemenag RI.

Bayangkan saja, Kata La Yanto Djoni, salah satu peserta yang diluluskan ada yang tidak tahu, ada berapa rukun iman, tidak hafal surat Ad-Duha dan Al-Kafirun.

“Ini kan aneh,masa ada peserta yang diloloskan biar rukun iman saja tidak tahu ada berapa,”terangnya, saat bertandang di kantor portalsultra.com, Ahad (25/12).

Bukan hanya itu, Yanto menuturkan, pada saat tes tertulis, pengawas memperbolehkan peserta membawa HP, dan ada oknum guru yang membagi-bagikan lembar jawaban.

Selain itu pada saat tes wawancara, para penguji yang melakukan tes wawancara kepada peserta dinilai kurang independen. Pasalnya, salah satu peserta yang dinyatakan lulus itu adalah istri kepala seksi haji dan umrah dilingkup Buton, dimana pada saat tes wawancara, dia sendiri yang mewawancarai istrinya.

Yanto juga mengatakan, hal yang dianggap janggal juga yakni salah satu syarat untuk lulus harus punya binaan minimal TPA. Namun kenyataannya ada peserta yang kemudian diluluskan oleh panitia padahal tidak memiliki binaan.

“Jadi menurut kami sungguh aneh. Syaratnya harus punya binaan tapi kenyataannya ada peserta yang lulus padahal tidak punya binaan sama sekali,”ujarnya.

Yanto berharap, Kanwil Agama Sultra kembali meninjau ulang pengangkatan tersebut. 

“Baiknya Kanwil Kemenag Sultra melakukan peninjauan kembali terhadap pengangkatan penyuluh agama Islam non PNS dilingkup Buton,”pungkasmya.

 

Editor         : Hermawan Lambotoe

Komentar