Bijak Mengelola Generasi di Era Digital

Opini286 views

Oleh: Erni Yuwana (Aktivis Muslimah)

Dunia digital dan generasi milineal, dua pelopor yang mampu menggerakkan peradaban baru dengan masa depan gemilang. Era digital memudahkan segala aktivitas dan pekerjaan yang biasa dilakukan di dunia nyata dengan praktis dan serba instan karena bisa menghemat waktu dan tenaga. Aktifitas sosial pun berganti di dunia maya lewat chatting pada aplikasi sosial media smartphone, tanpa mengenal batas usia, profesi maupun batas negara. Jual beli pun sudah biasa dilakukan secara online. Bahkan segala informasi, berita dan hiburan pun bisa diakses dengan mudah dari internet. Tak terkecuali, game online yang sekarang membius dan menghipnotis generasi milineal.

Namun, dari semua segi kemudahan yang ditawarkan era digital, dampak negatif pun tidak terelakkan. Kecanduan game online menjadi penyakit jenis baru dikalangan generasi milineal. Tidak bisa dipungkiri, game online menghabiskan banyak uang. Akhirnya, rasa kecanduan game online berpotensi melahirkan aksi kriminalitas dalam bentuk pencurian dan perampokan untuk mendapatkan uang. Apalagi ditunjang dengan gaya hidup (lifestyle) generasi milineal yang serba bebas dengan tujuan mengejar popularitas, harta, rupa dan tahta. Aksi kriminalitas online pun kerap terjadi, baik berupa penipuan maupun pencurian secara online.

Seorang gamers online berinisial YS ditangkap oleh jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Perempuan berusia 26 tahun ini ditangkap setelah membobol bank sebesar Rp1,85 miliar lewat sebuah games online, Mobile Legend. (Viva.co.id, 18/05/2019)

Oleh karena itu, sangat disayangkan jika pemerintah memberi ruang dan fasilitas bagi generasi penerus bangsa untuk menjadi gamer profesional dunia maya lewat kurikulum pendidikan. Keputusan pemerintah tersebut dapat menumbuhkan kecanduan game dan segala efek buruk game pada generasi milineal. Seyogyanya, bangsa ini menempatkan potensi generasi muda untuk bergerak dan membangun peradaban di dunia nyata. Potensi generasi muda sesungguhnya sebagai agen perubahan. Merubah kondisi umat dari rendah menjadi luhur. Merubah umat dari titik bawah menjadi titik tertinggi dalam segala hal, baik keagamaan, politik, ekonomi, sosial, sains, teknologi, dll. Itulah peran generasi penerus bangsa yang sebenarnya. Karir terbaik generasi muda sebenarnya di dunia nyata, bukan terjebak  pada game dunia maya yang khayali. Wallahua’lam bis showab.

Komentar