KENDARI, PORTALSULTRA.COM– Pasca meninggalkan kursi nomor wahid di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Usman Rianse terus saja didesak untuk mempertanggung jawabkan berbagai persoalan yang terjadi pada masa kepemimpinannya.
Senin, (13/3/2017), sejumlah massa aksi mendatangi Rektorat UHO untuk meminta kejelasan berbagai dugaan korupsi yang terjadi dimasa Usman Rianse. Ahmad Saleh, Koordinator Lapangan Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Teknik saat berorasi menuding berbagai persoalan korupsi yang terjadi dilingkungan UHO.
“Lihat saja pengelolahan Bidik Misi. Mulai dari pengelolaan jatah hidup mahasiswa Bidik Misi yang dikelolah oleh orang-orang terdekat Usman Rianse, tempat tinggal mahasiswa Bidik Misi, dan sejumlah persoalan lain yang merugikan puluhan miliar, sudah dilakukan Usman Rianse saat menjabat Rektor UHO,”terangnya.
http://www.portalsultra.com/mahasiswa-tuding-dekan-fakultas-hukum-uho-lakukan-praktik-kkn/
Pengelolaan catering Bidik Misi UHO, diduga kuat dikelolah oleh perusahaan yang melibatkan istri Usman Rianse, Wa Kuasa Baka, sehingga massa aksi menuding telah terjadi pengurangan hak mahasiswa dan telah terjadi korporasi, dimana mengarah pada keuntungan pribadi dan keluarga Usman Rianse
Bukan cuma itu, massa aksi juga menyoroti film dokumenter yang berjudul “Mengejar Embun ke Eropa”. Dimana, anggaran yang tertera dalam DIPA UHO sebesar Rp 4 miliar, namun pada kenyataannya biaya pembuatan flim tersebut mencapai angka yang cukup fantastis yakni Rp 7 miliar.
Yang disayangkan, tambah Ahmad, film dokumenter yang sejatinya bercerita tentang perkembangan UHO, justru dimanfaatkan secara pribadi sehingga film itu lebih banyak menceritakan kisah perjalanan hidup Usman Rianse.
“Film ini kita duga Usman Rianse meraup keuntungan pribadi,”ujarnya.
Saat ini, pihak mahasiswa menyampaikan akan melaporkan semua dugaan korupsi itu kepada pihak yang berwajib.
Penulis : Hermawan Lambotoe
Komentar