Momen HPS ke-39 di Sultra, Balitbangtan Diseminasikan Inovasi Teknologi Pertanian

Sultra Raya458 views

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Foto: Istimewa.

Kendari – Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-39 berlangsung pada 2—5 November 2019 di Sulawesi Tenggara (Sultra). Pembukaan HPS yang diselenggarakan di Desa Puudambu, Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan dihadiri langsung Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Sabtu (2/11).

Selain itu, hadir pula Gubernur Sultra Ali Mazi, Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas, Bupati Konsel Surunuddin Dangga, Kapolda Sultra Brigjen Pol Merdisyam, Danrem 143/HO Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementan Fadjry Djufry, Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto, pejabat eselon 1 dan 2 lingkup Kementan, perwakilan FAO, para duta besar, kepala daerah, serta organisasi internasional lainnya.

Mentan bersama rombongan memulai rangkaian acara dengan meninjau Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Setelah itu melakukan panen kakao sekaligus meninjau pembibitan kakao, termasuk rumah produksi. Mentan juga tak lupa mengunjungi lokasi teknologi integrasi kakao dengan ternak.

Mengawali sambutannya pada pembukaan HPS, Mentan menyampaikan permohonan maaf Presiden RI Joko Widodo yang tidak bisa hadir membuka HPS. Presiden Jokowi, kata Syahrul, sangat berkeinginan untuk bertatap muka langsung dengan masyarakat Sultra, namun dikarenakan jadwal HPS yang bertepatan dengan kunjungan kerja di luar negeri, maka ia diperintahkan untuk mewakili Presiden dalam HPS.

Baca juga: Jelang HPS ke-39, Gelar Teknologi di Konawe Selatan Ramai Dikunjungi

Foto: Istimewa.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu mengatakan, dalam upaya mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia 2045 maka diharapkan adanya kerja sama dari berbagai pihak. Menurut Syahrul, Kementerian Pertanian (Kementan), tidak bisa jalan sendiri dalam mewujudkan misi itu, tetapi harus bersinergi dengan seluruh para pemangku kepentingan (stakeholder).

Gubernur Sultra Ali Mazi berharap, selaku tuan rumah, ajang HPS kiranya dapat dimanfaatkan oleh para petani untuk mengadopsi beragam inovasi teknologi yang ditawarkan oleh pemerintah pusat khususnya Kementerian Pertanian.

Baca juga: Gelar Teknologi HPS ke-39: Budidaya Tanaman Aneka Kacang di Antara Tanaman Kakao

Mentan bersama rombongan mengunjungi lokasi KRPL. Foto: Istimewa.

Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Fadjry Djufry mengatakan, HPS kali ini terasa istimewa karena bertemakan tanaman perkebunan kakao. Dimana usahatani kakao menjadi sumber pendapatan utama masyarakat petani Sultra.

Fadjry mengungkapkan, Litbang Pertanian mempunyai tugas menghasilkan inovasi teknologi pertanian dari hulu hingga hilir hadir dengan beberapa paket teknologi yang telah dihasilkan.

“Peringatan HPS ke-39 dimanfaatkan Badan Litbang Pertanian untuk mendiseminasikan beberapa inovasi teknologi dalam gelar teknologi HPS. Pemanfaatan teknologi ini sejalan dengan tema nasional HPS yang mengusung judul ‘Teknologi Industri Pertanian dan Pangan Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045’,” ujarnya.

Kepala Litbang Pertanian Fadjry Djufry bersama Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga. Foto: Istimewa.

Kepala Balai Besar Pengkajian Teknologi dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) M. Taufiq Ratule mengatakan, momen HPS masyarakat diperkenalkan pada banyak hal baru melalui pendekatan teknologi.

“Berbagai informasi baru tersebut antara lain kakao berbuah lebat di luar musim, bibit kakao hasil sambung pucuk, serta teknologi optimalisasi pemanfaatan lahan diantara kakao adalah melalui pengembangan tanaman pangan menggunakan varietas unggul padi gogo, jagung, kedelai serta aneka kacang dan aneka umbi yang toleran naungan,” ujarnya.

“Melalui teknologi tumpang sari tanaman pangan tersebut diharapkan masyarakat tidak perlu ragu adanya kehilangan penghasilan selama melaksanakan program rehabilitasi kebun kakao tidak produktif,” tuturnya.

Kepala Litbang Pertanian Fadjry Djufry (kiri). Foto: Istimewa.

Kepala Balitbangtan BPTP Sultra, Muhammad Sidiq, menyampaikan beberapa paket inovasi teknologi pertanian yang ditampilkan pada gelar teknologi HPS yang dipusatkan di Konawe Selatan.

“Teknologi-teknologi yang didesiminasikan tersebut antara lain teknologi sistem usahatani kakao, teknologi perbenihan kakao, tenologi budidaya tanaman pangan untuk optimalisasi lahan kakao, teknologi integrasi tanaman kakao dengan ternak kambing, teknologi pengolahan kakao, teknologi tata air, serta Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) untuk pemanfaatan lahan pekarangan sebagai basis ketahanan pangan keluarga,” tuturnya.

Baca juga: HPS ke-39, KRPL Jadikan Daya Tarik pada Gelar Teknologi

Foto: Istimewa.

“Sebagai contoh, teknologi pengolahan kakao, Balibangtan memamerkan paket mesin pengolahan kakao yang berada dalam rumah produksi olahan kakao. Terdiri dari alat sangrai, pengupas kulit, alat press, pelembut, pengayak, dan penghalus bubuk coklat,” ujarnya.

“Selain menunjukkan teknologinya, Balitbangtan mendorong para petani untuk menciptakan skala usaha rakyat. Alat pengolahan ini bisa menghasilkan produk setengah jadi seperti powder, pasta coklat, dan lainnya,” katanya.

adv/bni

Komentar