ANDOOLO, PORTALSULTRA.COM – Ratusan nelayan yang berada disekitar Kecamatan Moramo Kabupaten Konsel panen rupiah setelah menangkap ubur-ubur. Nelayan yang mencari ubur-ubur menggunakan perahu jenis katinting, serta dilengkapi dengan alat tangkap.
Mandor Lapangan, Gundori mengatakan bahwa ubur-ubur yang ditampung akan dibawah ke Surabaya, kemudian diteruskan hingga ke Taiwan, Jepang, Korea Selatan dan Cina. Sedangkan harga ubur-ubur yang dibeli dari nelayan, kata Gundori, bervariasi mulai harga Rp. 11-14 ribu perkeranjang.
“Kami membawa ubur-ubur yang sudah kering ke Surabaya. Selama bobot pengeringan bobot ubur-ubur bisa menyusut hingga 90 persen. Satu ekor dengan bobot 1 kilogram misalnya setelah mengalami proses pengeringan bobotnya hanya 1 ons,” tuturnya.
Diakui kondisi rupiah yang belum pulih justru menguntungkan eksportir maupun nelayan, sebab harga ubur-ubur juga ikut naik.
“Dalam sehari kami menampung hingga 10 ton ubur-ubur segar dari nelayan,” ujarnya.
Sementara itu, Jo (26) salah satu nelayan yang mencari ubur-ubur mengungkapkan, jika pendapatannya meningkat setelah mencari ubur-ubur. Hasil yang diperoleh dari mencari ubur-ubur, kata Jo, kisaran Rp.150 ribu – 300 ribu per hari.
“Kalau sedikit tempat penampungan, maka penghasilan semakin banyak. Namun, jika wadah penampungan penuh, kami hanya mendapatkan penghasilan sedikit,” terangnya.
Editor : Ajmain Yusdin
Komentar